REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya menyediakan kuota sebanyak sekitar 11 ribu untuk peserta didik baru di jenjang sekolah menengah pertama negeri (SMPN). Namun, hingga saat ini peserta didik baru yang mendaftar di SMPN baru sekitar 8.000 orang.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Ely Suminar, mengatakan, beberapa SMPN melaporkan jumlah peserta didik baru yang mendaftar masih berada di bawah kuota. Laporan itu baru didasari dari data penerimaan peserta didik baru (PPDB) secara daring. Namun, angkanya tidak sampai terlalu jauh di bawah kuota yang ditetapkan.
"Contohnya itu SMPN 18 dan SMPN 19. Namun rekapan terakhir bisa juga terpenuhi karena ered-eredan dari kota ke pinggir," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (12/7/2022).
Ia menduga, tak terpenuhinya kuota peserta didik baru SMPN adalah karena banyak siswa yang memilih sekolah swasta. Karena itu, Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya berencana melakukan inovasi agar peserta didik baru untuk SMPN sesuai kuota.
Inovasi yang akan dilakukan adalah melakukan kerja sama dengan sekolah swasta agar melaksanakan PPDB berbarengan dengan sekolah negeri. "Selama ini kan sekolah swasta selalu membuka pendaftaran duluan. Ini mau kami rundingkan agar berbarengan," ujar dia.
Sementara untuk tingkatan sekolah dasar (SD), Ely mengatakan, beberapa sekolah yang berada di wilayah pinggiran atau perbatasan ada yang melaporkan belum terpenuhi kuotanya. Namun, menurut dia, jumlah peserta didik baru yang mendaftar masih memenuhi kebutuhan rombongan belajar (rombel).
"Tidak ada sekolah yang hanya menerima satu atau dua siswa baru doang seperti di daerah lain. Artinya masih memenuhi kebutuhan rombel," kata dia.
Ely mengaku belum mendapat laporan rekapitulasi secara keseluruhan untuk peserta didim baru tingkat SD. Namun, ia menilai, sekolah yang biasanya kuotanya tak terpenuhi itu berada di wilayah Kecamatan Tamansari atau Kelurahan Urug, Kecamatan Kawalu.
"Namun sementara saya belum mendengar laporan ada yang kekurangan murid secara signifikan," kata dia.