REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia akan menjadi tuan rumah kegiatan pameran Indo Defence yang rencananya akan diselenggarakan di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat mulai tanggal 2-5 November 2022. Acara tersebut merupakan satu-satunya pameran mengenai industri pertahanan yang bertaraf internasional di Indonesia.
"Kebetulan di Indonesia satu-satunya pameran terkait militer hanya Indo Defence," kata Senior Project Manager PT Napindo Media Ashatama, Lisa Rusli di Kantor Kemenhan, Jakarta, Selasa (12/7/2022).
Lisa mengatakan, pameran yang dilakukan setiap dua tahun kali tersebut seharusnya digelar pada tahun 2020 lalu. Namun, terpaksa ditunda lantaran saat itu kasus Covid-19 sangat tinggi. Kegiatan ini pun sudah dilaksanakan sejak tahun 2004 silam.
Selain di JIExpo Kemayoran, Indo Defence 2022 juga bakal dilaksanakan di dua lokasi lainnya, yaitu Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, dan Dermaga Pondok Dayung Jakarta Utara. Di kedua tempat ini direncanakan adanya atraksi aero dynamic dari pesawat-pesawat tempur TNI AU maupun manuver kapal-kapal TNI AL.
Adapun tema Indo Defence 2022, yakni 'Peace, Prosperity, Strong Defense.' Lisa menuturkan, tema tersebut telah disetujui oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. "Ini yang diharapkan oleh Bapak Menhan terkait industri pertahanan kita," ujarnya.
Ia menjelaskan, Indo Defence melibatkan pertahanan dari tiga matra, yaitu darat, laut, dan udara. Dia menyebut, salah satu misi kegiatan ini adalah menjadi wadah atau tempat dimana pemerintahan dan pelaku bisnis profesional, baik dalam maupun luar negeri bisa bertukar pandangan serta informasi terkait dengan produk industri pertahanan.
"Misi kami mau membantu industri pertahanan itu bisa dikenal di dunia. Kenapa? Karena pameran Indo Defence ini (tingkat) internasional, jadi kami mengundang pengunjung tidak hanya di dalam negeri, tapi dari luar negeri juga. Kami mengundang setara menhan, Panglima Panglima TNI dan Kepala Staf (Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara) kami undang untk hadir di Indo Defence," ungkapnya.
Selain itu, Lisa melanjutkan, pihaknya juga memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), khusunya di bidang industri pertahanan. Kemudian, mendorong dan memajukan industri pertahanan dalam negeri.
"Karena ini yang diharapkan dari Indonesia oleh Bapak Jokowi beberapa waktu lalu pernah disampaikan, enggak cuma industri pertahanan saja, tapi semua industri bisa mandiri. Bicaranya Indo Defence kita fokuskan ke industri pertahanan menuju kemandirian pemenuhan dan bisa bersaing di kancah internasional," jelas Lisa.
"Kami juga berharap dari Indo Defence ini bisa menciptakan peluang bisnis serta kerja sama terkait dengan pertukaran teknologi yang memang saat ini juga sudah mulai banyak berjalan," imbuhnya.
Lisa mengungkapkan, pihaknya menargetkan sebanyak 61 negara yang nantinya bakal ikut berpartisipasi dalam acara Indo Defence tersebut. Dari jumlah itu, ia berharap kurang lebih 35 negara diantaranya bisa datang secara grup atau paviliun di Jakarta.
"Kami berharap sekali bisa seperti itu. Karena kegiatan kami sebelumnya itu (tahun 2018) ada 30 paviliun dari 56 negara. Jadi 2022 ini kami berharapnya mungkin bisa bertambah," ujar dia.
Selain itu, Lisa juga berharap Indo Defence 2022 ini bisa mencapai 900 perusahaan yang menjadi peserta pameran dari 61 negara. "Dan berharap juga 35 negara dari 61 negara tersebut, bisa kami datangkan ofisial delegasinya. Jadi tadi saya sampaikan, ofisial delegasi itu yang kita undang setara dengan menteri pertahanan, Panglima TNI, KSAD, KSAL, dan KSAU," kata Lisa.