Selasa 12 Jul 2022 21:29 WIB

Paparan Blue Light dari Gadget Ternyata Bisa Merusak Kulit

'Blue light' atau cahaya biru bisa menembus jaringan kulit.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah
'Blue light' atau cahaya biru bisa menembus jaringan kulit.
Foto: www.freepik.com.
'Blue light' atau cahaya biru bisa menembus jaringan kulit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan ponsel, komputer, atau tablet tidak baik untuk kesehatan. Perangkat digital ini memancarkan cahaya biru atau blue light, bentuk cahaya tampak berenergi tinggi dengan panjang gelombang pendek. Para ahli menemukan cahaya biru tersebut dapat merusak kulit Anda.

Mereka melakukan penelitian hubungan kebiasaan menggulir media sosial dan ketergantungan kita pada elektronik lain dengan kesehatan kulit. Hasilnya cahaya biru memang bisa menembus jauh ke dalam kulit.

Baca Juga

Dokter kulit bersertifikat Rebecca Marcus, MD, mengatakan penelitian tentang ini masih dalam tahap awal, tetapi diperkirakan seperti sinar ultraviolet (UV), sinar biru menyebabkan kerusakan seiring waktu.

“Meskipun kita mungkin tidak melihat efek apa pun dalam jangka pendek, kemungkinan berkontribusi terhadap kerusakan kolagen, kerutan, dan hiperpigmentasi secara bertahap,” jelasnya seperti dilansir dari laman The Healthy, Selasa (12/7/2022).

Satu studi yang diterbitkan dalam Oxidative Medicine and Cellular Longevity menemukan paparan cahaya biru menyebabkan apa yang disebut stres oksidatif melalui pembentukan radikal bebas. “Ini, pada gilirannya, merusak DNA,” jelasnya.

Kerusakan itu menyebabkan kerusakan pada kolagen dan elastin kita, dua protein yang membuat kulit tampak montok dan awet muda. Penelitian lain yang diterbitkan dalam Journal of Investigative Dermatology menunjukkan cahaya biru sebagai kontributor yang mungkin untuk photoaging kulit, memicu masalah pigmentasi dan memperburuk kondisi kulit yang sulit diobati seperti melasma.

Selain itu, menurut ulasan yang diterbitkan dalam J ournal of Cosmetic Dermatology, paparan yang terlalu lama juga dapat melemahkan penghalang kulit Anda. "Ini dapat membuka pintu untuk masalah seperti sensitivitas kulit, kekeringan, kemerahan, dan berjerawat," katanya.

Singkatnya badan penelitian saat ini menunjukkan seiring waktu, paparan cahaya biru yang tidak terlindungi dapat berkontribusi pada kulit kendur, kerutan, pigmentasi, dan sensitivitas.

Sementara penelitian sedang berlangsung, para ahli mengatakan tidak ada salahnya mempersiapkan kulit Anda dari potensi kerusakan cahaya biru. Tabir surya harus berada di garis depan Anda. Ia menyarankan untuk menggunakan tabir surya fisik spektrum luas dengan seng oksida dan oksida besi untuk perlindungan.

Sementara tabir surya kimia hanya melindungi terhadap sinar UVA dan UVB, tabir surya fisik yang mengandung seng oksida dan oksida besi bertindak secara fisik melindungi kulit dari spektrum cahaya yang luas, termasuk cahaya biru.

Gunakan tabir surya setiap hari, bahkan jika Anda tidak berada di luar. Ada beberapa bahan utama dalam produk perawatan kulit yang harus selalu ada.

“Antioksidan akan membantu melindungi terhadap stres oksidatif dengan menetralkan radikal bebas,” tambahnya.

Carilah antioksidan seperti vitamin C, yang berfungsi ganda karena membantu mencegah hiperpigmentasi juga. Dia juga merekomendasikan produk perawatan kulit yang mengandung niacinamide, suatu bentuk vitamin B-3. Antioksidan ini memiliki sifat anti-inflamasi dan penelitian menunjukkan itu dapat mendukung penghalang kulit Anda, meningkatkan tekstur dan nada, dan menghaluskan garis-garis halus.

Studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam International Journal of Cosmetic Science juga menemukan bahwa itu juga berpotensi melindungi kulit Anda dari pigmentasi yang disebabkan oleh cahaya biru.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement