REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyebut, cakupan vaksinasi booster saat ini cenderung masih stagnan. Padahal, vaksinasi booster penting dilakukan masyarakat agar terlindungi dari penularan Covid-19 yang kini kembali mengalami peningkatan.
“Yang penting untuk dilakukan juga adalah vaksin booster. Sayangnya, perkembangan vaksin booster cenderung stagnan,” kata Wiku saat konferensi pers, Rabu (13/7/2022).
Karena itu, Wiku mengajak masyarakat agar mendukung target pemerintah untuk mencapai cakupan minimal vaksinasi booster, yakni sebesar 30 persen dalam waktu dekat. Sejumlah daerah pun telah berhasil mencapai cakupan vaksinasi booster di atas persentase nasional, di antaranya DKI Jakarta yang sebesar 49,76 persen dan Bali yang mencapai 58,28 persen.
“Bahkan 28 dari 34 provinsi di Indonesia cakupannya masih di bawah 30 persen,” ujar Wiku.
Untuk meningkatkan cakupan vaksinasi booster yang juga akan menjadi syarat bagi pelaku perjalanan, pemerintah menyediakan sentra vaksinasi di tiap daerah bekerja sama dengan Forkopimda dan mengerahkan unsur pemerintah serta swasta. Di Jabodetabek sendiri, pemerintah telah menyiapkan lebih dari 70 titik sentra vaksinasi. Jumlah ini, menurutnya juga akan terus bertambah.