Rabu 13 Jul 2022 20:30 WIB

30 Masjid Bersejarah Saudi akan Direstorasi

Restorasi 30 masjid bersejarah bagian dari proyek pengembangan masjid bersejarah.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Masjid peninggalan bersejarah Al Ajlan yang berada di wilayah Qassim, Arab Saudi. Masjid ini didirikan lebih dari 350 tahun lalu.
Foto: arab news
Masjid peninggalan bersejarah Al Ajlan yang berada di wilayah Qassim, Arab Saudi. Masjid ini didirikan lebih dari 350 tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 30 masjid bersejarah yang tersebar di 13 wilayah Kerajaan akan direnovasi. Renovasi ini merupakan tahap kedua proyek pengembangan masjid bersejarah.

Sebanyak enam masjid berada di wilayah Riyadh, lima masjid di wilayah Makkah, empat masjid di wilayah Madinah, serta tiga masjid di wilayah Asir. Masing-masing dua masjid di wilayah Timur, Al-Jawf dan Jazan. Selain itu, satu masjid berada di wilayah Perbatasan Utara, Tabuk, Baha, Najran, Hail dan Qassim.

Baca Juga

Dilansir di Riyadh Daily, Rabu (13/7/2022), masjid yang dipilih sesuai dengan kepentingan sejarah dan warisannya. Beberapa kriteria antara lain apakah terkait dengan biografi Nabi, kekhalifahan Islam, atau sejarah Kerajaan Arab Saudi.

HRH Putra Mahkota mengarahkan pelaksanaan pembangunan masjid tahap kedua ini dilakukan oleh perusahaan Saudi yang mengkhususkan diri pada bangunan warisan dengan keahlian di bidangnya. Yang menjadi hal penting adalah melibatkan insinyur asal Saudi untuk memastikan pelestarian identitas asli kota di setiap masjid sejak pendiriannya.

Peresmian tahap kedua proyek pembangunan masjid bersejarah oleh HRH Putra Mahkota dilakukan setelah selesainya tahap pertama, yang diluncurkan pada awal proyek tahun 2018. Tahap pertama ini meliputi rehabilitasi dan restorasi 30 masjid bersejarah di 10 wilayah Kerajaan.

Dalam pelaksanaan tahap itu, biaya yang dikeluarkan hampir mencapai 50 juta riyal (hampir Rp 200 miliar) dan kapasitas masjid sekitar 4.400 jamaah. Masjid bersejarah tertua dalam fase pertama berasal dari tahun 1432 Hijriah atau 2011 Masehi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement