Kamis 14 Jul 2022 11:57 WIB

Ini Alasan Satgas PPKM Jabodetabek Tetap Level 1 Meski Kasus Naik

Satgas menyebut penetapan level PPKM tergantung indikator transmisi komunitas

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan alasan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jabodetabek tetap di level 1 meski kasus Covid-19 kembali melonjak. Sebelumnya, PPKM Jabodetabek sempat naik ke level 2, kemudian direvisi dalam sehari ke level 1.
Foto: tangkapan layar
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan alasan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jabodetabek tetap di level 1 meski kasus Covid-19 kembali melonjak. Sebelumnya, PPKM Jabodetabek sempat naik ke level 2, kemudian direvisi dalam sehari ke level 1.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan alasan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jabodetabek tetap di level 1 meski kasus Covid-19 kembali melonjak. Sebelumnya, PPKM Jabodetabek sempat naik ke level 2, kemudian direvisi dalam sehari ke level 1.

"Pada dasarnya penetapan leveling PPKM berpedoman pada indikator transmisi komunitas pada indikator penyesuaian upaya kesehatan masyarakat dan pembatasan sosial dalam penanggulangan pandemi Covid yang ditetapkan oleh menteri kesehatan," kata Wiku dikutip dari siaran Youtube BNPB, Kamis (13/7/2022).

Sedangkan, PPKM leveling untuk wilayah non Jawa Bali dan Jawa Bali juga diperpanjang melalui instruksi Mendagri Nomor 34 dan 35 tahun 2022. Peraturan PPKM ini berlaku mulai 5 Juli hingga tanggal 1 Agustus 2022 mendatang.

Dalam perpanjangan ini ditetapkan untuk wilayah Jawa dan Bali seluruh kabupaten/kota berada pada level 1. Sedangkan untuk wilayah luar Jawa dan Bali hanya Kabupaten Sorong yang berada di PPKM level 2.

Meski begitu, Wiku berharap kenaikan Covid-19 di Indonesia perlu diantisipasi dengan upaya berbagai pihak. Wiku berharap pemerintah dan masyarakat bersama-sama terus berupaya mempercepat cakupan vaksinasi termasuk vaksinasi booster dan kedisiplinan protokol kesehatan.

Dia meyakini jika kedua upaya ini dilakukan secara kolektif maka Indonesia dapat mencapai ketahanan dan kesehatan masyarakat yang lebih tinggi.

"Kembali saya ingatkan bahwa untuk dapat tetap aman disiplin menggunakan masker, percepatan vaksinasi khususnya booster, selalu waspada tanpa rasa panik. Semoga pengalaman selama lebih dari 2,5 tahun ini dapat membiasakan diri kita menghadapi berbagai kondisi di masa pandemi Covid-19," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement