Kamis 14 Jul 2022 15:24 WIB

AS: Penguatan Hubungan Rusia-Iran Ancaman Besar

AS mengungkapkan Iran bersiap memasok ratusan drone untuk Rusia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan berbicara pada konferensi pers di Gedung Putih di Washington, Senin, 4 April 2022. Sullivan mengatakan, penguatan hubungan antara Rusia dan Iran merupakan ancaman besar.
Foto: AP/Andrew Harnik
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan berbicara pada konferensi pers di Gedung Putih di Washington, Senin, 4 April 2022. Sullivan mengatakan, penguatan hubungan antara Rusia dan Iran merupakan ancaman besar.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan mengatakan, penguatan hubungan antara Rusia dan Iran merupakan ancaman besar. Hal itu diungkapkan setelah Sullivan mengungkapkan sebelumnya bahwa Teheran sedang bersiap memasok ratusan pesawat nirawak (drone) untuk Moskow dan akan digunakan dalam pertempuran di Ukraina.

“Rusia memperdalam aliansi dengan Iran untuk membunuh Ukraina adalah sesuatu yang harus dilihat dan diamati oleh seluruh dunia sebagai ancaman besar,” kata Sullivan dalam pengarahan pers, Rabu (13/7/2022).

Baca Juga

Sullivan turut mengomentari rencana Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi Iran pekan depan. Dia menyebut, waktu kunjungan Putin ke Teheran sebagai sesuatu yang “menarik”.

Sebelumnya Sullivan mengatakan, Iran sedang mempersiapkan pengiriman ratusan pesawat nirawak (drone) ke Rusia. Drone tersebut akan digunakan dalam pertempuran di Ukraina. “Informasi kami menunjukkan bahwa pemerintah Iran sedang bersiap untuk menyediakan Rusia hingga beberapa ratus UAV (Unmanned Aerial Vehicle), termasuk UAV berkemampuan senjata dalam waktu yang dipercepat,” kata Sullivan dalam konferensi pers, Senin (11/7/2022).

Berdasarkan informasi yang diperoleh AS, Iran pun akan melatih pasukan Rusia untuk menggunakan UAV tersebut. “Sesi pelatihan awal yang dijadwalkan akan dimulai pada awal Juli,” ungkap Sullivan.

Kendati demikian, dia belum mengetahui apakah Iran telah mengirimkan drone ke Rusia. “Tapi ini hanya salah satu contoh bagaimana Rusia melihat ke negara-negara seperti Iran untuk kemampuan yang juga digunakan untuk menyerang Arab Saudi,” ujarnya.

Dalam konferensi pers, Sullivan pun sempat menanggapi pertanyaan tentang apakah Rusia akan berhasil merebut ibu kota Ukraina, Kiev. Menurut dia, dengan keberanian Ukraina dan sokongan Barat, Kiev akan mampu dipertahankan agar tak jatuh ke tangan Moskow.

“Dari sudut pandang kami, kami akan terus melakukan bagian kami untuk membantu mempertahankan pertahanan efektif Ukraina dan membantu Ukraina menunjukkan bahwa upaya Rusia untuk mencoba dan menghapus Ukraina dari peta tidak dapat berhasil,” kata Sullivan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement