Senin 18 Jul 2022 20:20 WIB

Sudin SDA Jaksel Keruk Empat Kali dan Dua Waduk

Empat kali dan dua waduk di Jakarta Selatan dikeruk dalam rangka mencegah banjir.

Pengerukan Kali Krukut. Sebanyak empat kali dan dua waduk di Jakarta Selatan dikeruk dalam rangka mencegah banjir.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengerukan Kali Krukut. Sebanyak empat kali dan dua waduk di Jakarta Selatan dikeruk dalam rangka mencegah banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Administrasi Jakarta Selatan (Sudin SDA Jaksel) melakukan pengerjaan pengerukan kali dan waduk untuk mengantisipasi banjir yang kerap terjadi di beberapa wilayah saat hujan deras.

"Langkah-langkah sementara ini kita lakukan pengerjaan pengerukan pada kali dan waduk," kata Kepala Seksi Pemeliharaan Sudin SDA Jakarta Selatan Junjung saat dihubungi, Jakarta, Senin (18/7/2022).

Baca Juga

Junjung menyebutkan sejumlah titik yang dilakukan pengerukan yakni Kali Mampang segmen pondok Jaya V, Kali Krukut (belakang gedung Telkomsel), Kali Pesanggrahan (dari IKPN sampai komplek Deplu), Kali Ciliwung (Bukit Duri), Waduk Ragunan, dan Waduk Mangga Bolong.

Selain itu, juga membuat saluran lain yang tujuannya menambah kapasitas volume air. Kegiatan pengerukan kali dan waduk ini sudah dilakukan pihak Sudin SDA Jaksel sejak awal tahun tepatnya Januari 2022.

Pihaknya telah menerjunkan alat berat mesin pengeruk (ekskavator) total 54 unit berikut kendaraan 82 unit kendaraan angkut yang terdiri dari truk dan mobil. Sedangkan untuk petugas operator yang dikerahkan berjumlah 54 orang dan supir 82 orang.

Lalu ada Satuan Tugas (Satgas) sekitar 500 orang yang berasal dari pihak kecamatan maupun Suku Dinas. Terkait dengan permintaan warga untuk pembangunan turap di daerah rawan banjir, Junjung mengatakan hal itu merupakan kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Namun untuk pemeliharaan fisik, pihak Sudin SDA Jaksel biasanya mengirimkan surat ke Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC).

"Kami hanya melakukan pemeliharaan saja seperti pengerukan. Tapi bila ada turap yang longsor, kami hanya melakukan penanganan sementara seperti pemasangan dolken atau bronjong," tuturnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement