Rabu 20 Jul 2022 05:12 WIB

Nelayan di Jepang Tuai Kecaman karena Bunuh Puluhan Penyu Hingga Mati

Puluhan penyu terlihat habis ditusuk di leher dan bagian tubuh lain di pantai Jepang

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Seorang nelayan pria di Jepang menikam puluhan penyu hingga mati di sebuah pulau di selatan negara. (ilustrasi)
Foto: Republika/Nur Aini
Seorang nelayan pria di Jepang menikam puluhan penyu hingga mati di sebuah pulau di selatan negara. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Seorang nelayan pria di Jepang menikam puluhan penyu hingga mati di sebuah pulau di selatan negara. Nelayan itu membunuh hewan laut nan mungil itu setelah penyu-penyu tertangkap di jaring ikan miliknya.

Sekitar 30-50 penyu hijau ditemukan mati dan sekarat pada pekan lalu. Penyu-penyu itu terlihat habis ditusuk di leher dan bagian tubuh lain di sebuah pantai di pulau terpencil Kumejima, sekitar 1.600 kilometer barat daya Tokyo.

Baca Juga

Yoshimitsu Tsukakoshi, seorang anggota staf senior di badan konservasi penyu lokal, Kumejima Umigame-kan mengatakan penemuan penyu-penyu ini adalah pemandangan yang sangat mengerikan. "Penyu adalah makhluk yang lembut dan mereka menjauh ketika manusia mendekati mereka,” kata Tsukakoshi seperti dikutip laman Al Arabiya, Selasa (19/7/2022).

"Saya tidak percaya itu bisa terjadi di zaman sekarang ini," imbuhnya.

Kepala koperasi nelayan setempat, Yuji Tabata, mengatakan pria yang bertanggung jawab telah mengaku menikam hewan-hewan tersebut setelah puluhan dari mereka tersangkut di jaring insangnya. Pria nelayan, yang namanya tidak disebutkan, mengatakan kepada koperasi bahwa dia melepaskan banyak kura-kura yang tersangkut. Akan tetapi setelah berjuang melawan hewan-hewan itu, dia mulai menusuk mereka untuk mencoba melemahkan penyu.

"Dia bilang dia belum pernah melihat begitu banyak kura-kura di jaringnya. Dia menyesalinya sekarang. Dia bilang dia merasa dalam bahaya fisik," kata Tabata.

Pemerintah kota setempat dan polisi sedang menyelidiki kematian tersebut. Namun mereka menolak mengatakan apakah nelayan itu dapat menghadapi hukuman atas insiden tersebut atau tidak.

Sebuah editorial di surat kabar lokal Okinawa Times pada Selasa mengecam kematian dan cara hewan yang dilindungi dibiarkan binasa di pantai. Surat kabar itu juga mendesak pejabat setempat untuk mempertimbangkan klaim nelayan bahwa penyu menyebabkan kerusakan ekonomi.

Laporan lokal mengatakan beberapa nelayan di daerah itu percaya populasi penyu meningkat. Makhluk-makhluk itu dapat bertabrakan dengan perahu nelayan, melukai diri mereka sendiri, dan merusak baling-baling kapal.

Tabata mengatakan masyarakat juga khawatir penyu memakan lamun yang menjadi rumah bagi ikan yang mereka andalkan untuk mata pencaharian mereka. Dia menekankan bahwa insiden itu jarang terjadi dan para nelayan secara teratur melepaskan penyu yang tertangkap di pancing mereka. "Kami sedang dalam proses mencari ide agar hal ini tidak terjadi lagi,” tukasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement