Jumat 22 Jul 2022 19:57 WIB

UIN Jakarta Apresiasi Kunjungan Ramos Horta

Islam mengajarkan agar terjalin hubungan yang baik antar sesama.

Red: Didi Purwadi
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Amany Lubis (kanan), dan Presiden Republik Demokratik Timor Leste, Dr. Jose Ramos-Horta, dalam acara ‘Seminar Internasional Pendidikan Perdamaian: Peran Islam Indonesia dalam Tatanan Dunia Berkeadilan’ di Auditorium Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, pada Rabu (20/7/2022).
Foto: Doc PBSI FITK UIN Jakarta
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Amany Lubis (kanan), dan Presiden Republik Demokratik Timor Leste, Dr. Jose Ramos-Horta, dalam acara ‘Seminar Internasional Pendidikan Perdamaian: Peran Islam Indonesia dalam Tatanan Dunia Berkeadilan’ di Auditorium Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, pada Rabu (20/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Amany Lubis, mengapresiasi Presiden Republik Demokratik Timor Leste, Dr. Jose Ramos-Horta, yang berkunjung ke Indonesia. Termasuk kunjungan peraih Nobel Perdamaian 1996 itu ke UIN Jakarta untuk menjadi narasumber utama dalam acara ‘Seminar Internasional Pendidikan Perdamaian: Peran Islam Indonesia dalam Tatanan Dunia Berkeadilan’.

Kunjungan Presiden Ramos Horta ke Indonesia, termasuk mengunjungi UIN Jakarta, dinilainya dapat meningkatkan hubungan antar kedua negara. UIN Jakarta sebagai lembaga pendidikan negeri sekaligus berbasis Islam, kata Amany, berkomitmen dalam mendukung hubungan yang dilandaskan pada tujuan pembangunan nilai-nilai kemanusiaan tersebut.

“Islam mengajarkan agar terjalin hubungan yang baik antar sesama, antara Muslim dengan lainnya. Perbaikan kualitas kehidupan sosial yang lebih baik harus ditingkatkan,’’ kata Amany, seperti dikutip dari rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (20/7/2022).

Berdasar itu, Rektor Amany juga mendorong pemerintahan dan masyarakat Timor Leste untuk benar-benar menciptakan kehidupan keagamaan yang toleran. Dokumen Persaudaraan Manusia yang ditandatangani pimpinan Gereja Katolik dan pimpinan Al-Azhar Mesir menandai komitmen dalam merealisasikan kehidupan toleran. 

Seminar yang digelar di Auditorium Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, pada Rabu (20/7/2022) ini juga menghadirkan Guru Besar UIN Jakarta sekaligus Ketua Dewan Pers, Prof. Dr. H. Azyumardi Azra; Guru Besar UIN Jakarta sekaligus aktivis filantropi Islam, Prof. Amelia Fauziah, M.A., Ph.D.; dan tokoh muslim Timor Leste, Dr. Arif Abdullah Sagran, M.Si. Acara yang diinisiasi oleh Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini diikuti lebih dari 500 peserta secara luring dan 600 peserta daring.

Dekan FITK UIN Jakarta, Sururin, menambahkan bahwa UIN Jakarta terus mendukung pemerintah Indonesia dalam misi diplomatik kenegaraan di tingkat regional dan internasional. Seminar Internasional Pendidikan Perdamaian merupakan bagian dari dukungan tersebut. 

"Seminar Internasional Pendidikan Perdamaian merupakan momen penting untuk memengaruhi opini publik tentang perlunya membangun masyarakat madani yang kritis dan berimbang untuk mewujudkan tatanan dunia yang damai dan berkeadilan," kata Sururin dalam sambutannya. 

Dia menambahkan, sikap pemerintah Indonesia yang secara konsisten mendukung perkembangan negara Timor Leste sebagai negara demokratis perlu disikapi dengan baik oleh perguruan tinggi keagamaan Islam. Dengan persentase mayoritas umat beragama Katolik di Timor Leste, minoritas muslim di sana memerlukan dukungan global agar dapat hidup berdampingan dengan damai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement