Selasa 26 Jul 2022 19:33 WIB

Kembali Tembus 6.000 Kasus, 90 Persen Didominasi Subvarian BA.5

Meski kasus Covid-19 naik, penanganan pandemi disebut Menkes terkendali.

Red: Indira Rezkisari
Sejumlah warga berjalan di Alun-Alun Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/7/2022). Presiden Joko Widodo meminta masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat di luar ruangan karena pandemi COVID-19 masih belum berakhir terutama adanya kenaikan kasus akibat dua subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Foto:

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat, termasuk pemerintah pusat hingga daerah, segera mengantisipasi perkembangan Covid-19. Karena, kenaikan kasus positif dapat berdampak pada naiknya kasus aktif hingga positivity rate.

"Adanya kenaikan kasus positif dan kasus aktif ini perlu kita waspadai segera. Karena, artinya tingkat penularan di tengah masyarakat mulai meningkat. Dan di tengah masyarakat kembali beraktivitas, setiap individu harus ikut bertanggung jawab mencegah penularan," tegas Wiku.

Adanya kenaikan kasus seperti saat ini, lanjut Wiku, harusnya disikapi setiap individu masyarakat bertanggung jawab menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Seperti, disiplin masker dan rajin mencuci tangan.

"Mohon jadikan perilaku ini sebagai kebiasaan yang sudah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, sebagai upaya memastikan kita semua tetap dalam kondisi yang sehat," pesan Wiku.

Dan tak kalah penting, segera dapatkan vaksin booster dan mendukung program vaksinasi nasional. Karena, perkembangan vaksin booster cenderung stagnan.

"Saya tekankan kepada masyarakat, untuk melakukan vaksin booster. Karena dapat melindungi kita semua agar tetap sehat," tegas Wiku.

Terkait booster, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan sedang mempelajari pemberian vaksinasi dosis keempat untuk para nakes. "Kita memang sekarang sedang mempelajari untuk vaksinasi booster berikutnya untuk tenaga kesehatan. Karena memang ada beberapa tenaga kesehatan kita yang kena," kata Budi.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat, karena itu membutuhkan masukan dari ahlinya. Nanti kalau Bapak Presiden kembali kita laporkan kalau beliau setuju langsung kita jalankan," sambungnya.

Mantan Wakil Menteri BUMN itu juga mendorong masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi penuh dan booster untuk segera melengkapinya. Pasalnya, orang yang belum divaksin memiliki risiko 30 kali masuk ke rumah sakit dibandingkan orang yang sudah mendapatkan vaksinasi hingga dosis ketiga.

"Orang yang divaksin satu kali itu sekitar 20 kali. Orang yang divaksin dua kali itu risiko masuk rumah sakit itu di atas 10 kali orang yang sudah booster," terang Budi.

"Jadi buat saya, kalau itu gratis, bisa diakses kenapa sih mengambil risiko besar tidak untuk dibooster. Karena kalau kena, kita masih bisa masuk rumah sakit," tegasnya.

Laporan Satgas Penanganan Covid-19 menyebutkan akumulasi kasus konfirmasi positif sejak pandemi terjadi di Indonesia pada Maret 2020 berjumlah 6.178.873 kasus. Jika DKI Jakarta menyumbang kasus tertinggi, provinsi lain yang juga menyumbang laju kasus konfirmasi di tingkat nasional adalah Jawa Barat sebanyak 1.334 kasus, Banten 952 kasus, Jawa Timur 412 kasus, dan Bali 228 kasus.

Pada kasus aktif, dilaporkan meningkat 2.959 kasus sehingga total menjadi 43.422 kasus. Jumlah orang yang sembuh dari Covid-19 juga mengalami penambahan sebanyak 3.511 orang sehingga total kesembuhan secara nasional menjadi 5.978.522 orang.

Angka kesembuhan terbanyak secara nasional disumbang oleh DKI Jakarta sebanyak 1.513 orang, Jawa Barat 656 orang, Banten 634 orang, Jawa Timur 299 orang, Bali 137 orang. Satgas Penanganan Covid-19 juga melaporkan penambahan angka kematian akibat virus corona jenis baru hari ini sebanyak 13 jiwa yang berasal dari Bali sebanyak empat jiwa, Jakarta dan Jawa Barat masing-masing tiga jiwa, dan Jawa Tengah, Kalimantan Selatan serta Yogyakarta masing-masing satu jiwa.

Selain itu terdapat 7.071 orang yang masuk dalam kategori suspek. Hasil tersebut didapat setelah dilakukan pengujian terhadap 141.961 spesimen di jaringan laboratorium di seluruh Indonesia. Tingkat positif (positivity rate) spesimen harian adalah 8,60 persen dan untuk tingkat positif orang harian adalah 6,28 persen dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 5 persen.

photo
Kasus Covid-19 Naik Lagi di 110 Negara - (Alarabiya )

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement