Rabu 27 Jul 2022 07:24 WIB

Kunci Sukses Bisnis Makanan dengan Manajemen Rantai Pasok Bahan Produksi

Supplynow menghubungkan petani langsung kepada pengepul hingga ke konsumen.

Rep: Fitrianto/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah platform digital digabung dengan sistem rantai pasok hulu  ke hilir bernama Supplynow. Supplynow menghubungkan petani langsung kepada pengepul hingga ke konsumen.
Foto: Istimewa
Sejumlah platform digital digabung dengan sistem rantai pasok hulu ke hilir bernama Supplynow. Supplynow menghubungkan petani langsung kepada pengepul hingga ke konsumen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren bisnis makanan dan minuman kini menjadi salah satu peluang bisnis tertinggi di Indonesia. Salah satu kunci sukses untuk bisnis makanan dan minuman ini adalah manajemen rantai pasok. Rantai pasok atau supply chain menduduki peran penting dalam kinerja bisnis makanan dan minuman, khususnya dalam ketersediaan akan bahan produksi.

Proses rantai  pasok untuk produk segar yang bermula dari petani, pengepul, hingga ke konsumen, kini menjadi lebih singkat dan efisien. Hal  ini tentunya mengurangi jumlah  potensi sisa bahan pangan yang terbuang.

Melihat kondisi tersebut, James Rijanto, Donald Wono, dan Cindy Ozzie menggabungkan platform digital dengan sistem rantai pasok hulu  ke hilir bernama Supplynow. Platform  ini merupakan bentuk inovasi  dari Pasarnow yang sukses menyediakan kebutuhan harian rumah tangga.

Dengan menghubungkan petani langsung dengan konsumen, perusahaan ini mampu mengurangi total kuantitas produk sisa yang terbuang (waste) dalam proses titik ke titik menjadi kurang dari 4 persen, dibandingkan  dengan pemasok konvensional  yang total produk terbuangnya bisa mencapai 30 persen karena proses yang terlalu panjang.

Selain itu, Supplynow menjadi destinasi produk dari petani lokal dengan kualitas terbaik yang didistribusikan langsung ke konsumen. "Kami melihat e-grocery ini adalah peluang karena selama pandemi orang belanja buah dan sayur melalui online. Nah Supplynow ini menawarkan perusahaan FnB untuk suplai bahan baku mereka seperti sayuran dan buah menjadi satu kesatuan. Mereka tidak perlu mencari suplier buah dan sayuran secara terpisah," ujar Cindy Ozzie selaku Co-Founder Supplynow dalam rilisnya, Selasa (26/7/2022).

Supplynow bekerja sama dengan petani dari berbagai daerah di Indonesia dan  memberikan kepastian permintaan sesuai data perkiraan kebutuhan konsumen.

Dengan adanya komitmen pembelian hasil tani, para petani bisa bekerja sama dengan perusahaan untuk melakukan perencanaan tanam dan berfokus pada hasil pertaniannya.

Ekosistem yang terbangun dari hulu ke hilir ini bisa menjadi strategi untuk mewujudkan hubungan kerjasama yang mutual antara para pelaku bisnis makanan dan petani maupun sumber pemasok dan distribusi lainnya (supplier dan principal).

"Dengan adanya Supplynow kami juga bisa membuat demand yang lebih pasti kepada petani lokal karena jaringan dan pasar yang kami buat juga lebih luas mulai dari hotel, restoran, kafe, catering, rumah sakit, dan industri. Jadi tak sekadar masalah suplai, kami juga membuat ekosistem," tambah Cindy.

Sementara itu CEO Chef Hendro, Associate & Co-Founder Kokikit mengatakan sangat terbantu dengan adanya Supplynow ini. "Dulu bahan baku kami cari secara manual. Ayam supliernya sendiri, buah supliernya sendiri, sayuran supliernya sendiri. Nah Supplynow ini bisa provide one stop shoping. Jadi ini bagaikan air di gurun Sahara. Dan yang lebih penting kami tidak perlu khawatir apakah bahan baku sesuai dengan standar kami atau tidak. Jadi tidak perlu pagi-pagi sebelum buka restoran cek bahan baku apakah sesuai atau tidak," pungkas Hendro.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement