Rabu 27 Jul 2022 23:25 WIB

Dukungan Orang Tua Antarkan Bagus Jadi Wisudawan Terbaik S2 UNM

Bagus Dwi Wicaksono menjadi wisudawan terbaik dalam wisuda ke-32 UNM

Bagus Dwi Wicaksono, wisudawan magister (S2) Program Studi (prodi) Ilmu Komputer Universitas Nusa Mandiri (UNM), menjadi wisudawan terbaik dalam wisuda ke-32 UNM.
Foto: UNM
Bagus Dwi Wicaksono, wisudawan magister (S2) Program Studi (prodi) Ilmu Komputer Universitas Nusa Mandiri (UNM), menjadi wisudawan terbaik dalam wisuda ke-32 UNM.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Lulus dari perguruan tinggi menjadi hal yang banyak diidamkan, apalagi menyandang predikat sebagai wisudawan terbaik di akhir masa studi. Selain kerja keras dalam belajar, dukungan orang tua juga menjadi salah satu faktor pendukung kesuksesan wisudawan. Bagus Dwi Wicaksono, wisudawan magister (S2) Program Studi (prodi) Ilmu Komputer Universitas Nusa Mandiri (UNM), menjadi wisudawan terbaik dalam wisuda ke-32 UNM.

Kegiatan wisuda ke-32 UNM ini berlangsung secara offline di gedung BSI Convention Center, Jalan Raya Kaliabang No. 8 Perwira, Kaliabang, Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (20/7/2022) lalu. Selain itu, seremoni wisuda UNM ke-32 juga tayang secara live streaming di YouTube UNM TV.

Baca Juga

Bagus mengungkapkan orang tua menjadi motivasi paling utama dalam menempuh jenjang pendidikan magister. "Orang tua nomor satu, kemudian orang-orang tercinta, serta adik kelas kuliah dulu yang sekarang jadi kakak kelas juga turut memotivasi saya. Utamanya menambah semangat untuk melanjutkan jenjang pendidikan," ujar Bagus dalam wawancara setelah wisuda, Rabu (20/7/2022).

Dia menganggap apa yang ia dapat selama berkuliah banyak yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan teknologi saat ini. Perkembangan teknologi yang sedang tren sekarang seperti AI dan big data/data mining relevan dengan apa yang ia pelajari. "Tentu ini sesuai perkembangan teknologi dan menunjang karier, setidaknya itu akan sangat berguna untuk beberapa puluh tahun ke depan," ungkapnya.

Wisudawan kelahiran Yogyakarta ini juga memaparkan tantangan berkuliah selama pandemi. Ia tidak menjadikan pandemi sebagai sebuah masalah. Kampus UNM mendukung penuh mahasiswanya dengan fasilitas pembelajaran daring yang memadai.

"Selama pandemi saya tidak terkendala dalam kuliah, hanya saja terkendala masalah waktu ketika harus kuliah sambil bekerja. Kuncinya adalah manajemen waktu, terutama untuk kuliah sambil kerja. Selain itu, komunikasi sangat penting. Komunikasi dengan atasan, dosen, dan pihak kampus juga bisa membantu dalam mengatur waktu," katanya.

Senada dengan hal tersebut, Karyoto, orang tua Bagus, juga merasa bangga dengan pencapaian anaknya. Pria yang berprofesi sebagai buruh perusahaan ini bahagia ketika anaknya bisa lulus saat melanjutkan pendidikan bahkan dengan predikat lulusan terbaik. 

"Saya merasa bahagia ketika melihat anak saya lulus kuliah bahkan dengan predikat mahasiswa terbaik. Karena bagi saya, ketika saya kejar kuliah S1 aja yang susah. Saya saja tidak lulus S1 karena terkendala biaya. Sedangkan anak saya malah lulus S2 bahkan dengan biaya sendiri, tentu saya senang," tambah Karyoto. 

Dia juga mengungkap Bagus sebenarnya pendiam saat di rumah tapi termasuk anak yang aktif di sekolah dan siswa yang berprestasi sehingga Karyoto sangat mendukung pendidikan anak-anaknya. "Saya selalu mendukung anak saya dari segi pendidikan, ketika anak saya ingin kuliah saya dukung. Jika memang ingin melanjutkan S3 juga, tentunya akan saya dukung. Jika dia masih semangat dan mampu, tentu saya dukung," ungkapnya.

"Semoga ke depannya anak saya dimudahkan jalannya di dunia kerja serta adik-adiknya bisa mencontohnya dan dapat berprestasi juga. Semoga Universitas Nusa Mandiri bisa lebih berkembang lagi dan bersaing dengan kampus lainnya di jajaran teratas," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement