Kamis 28 Jul 2022 16:55 WIB

Menteri Hadi Buka Suara Soal Wacana Pembentukan Intelijen Agraria 

Pembentukan intelijen agraria masih pada level gagasan

Rep: Febryan A/ Red: Nashih Nashrullah
Menteri Agraria Tata Ruang / Kepala Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto (kanan), menyatakan pembentukan intelijen agraria masih pada level gagasan
Foto: Prayogi/Republika.
Menteri Agraria Tata Ruang / Kepala Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto (kanan), menyatakan pembentukan intelijen agraria masih pada level gagasan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto buka suara soal wacana pembentukan unit intelijen agraria di bawah kementeriannya. 

Dia mengaku masih merancang konsep unit tersebut. "Itu (usulan intelijen agraria) masih dalam konsep pemikiran," kata Hadi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (26/7/2022). 

Baca Juga

Menurut Hadi, pembentukan unit intelijen agraria bisa membantu petugas BPN di lapangan untuk menyelesaikan masalah-masalah pertanahan. "Supaya bisa membantu rekan-rekan di lapangan apabila menyelesaikan masalah, agar lebih rinci," kata mantan Panglima TNI itu. 

Sebelumnya, pengamat intelijen Ridlwan Habib mengusulkan agar BPN membentuk unit khusus intelijen bidang pertanahan atau intelijen agraria. Unit intelijen itu diperlukan untuk "menyikat" para mafia tanah yang selalu saja ada meski menteri ATR/BPN sudah silih berganti, dan mungkin punya kaki tangan di lingkungan birokrasi.  

"Mengatasi mafia harus dilakukan secara senyap dengan metode yang akurat dan sistematis," kata Ridlwan dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.id, Kamis (28/7/2022). 

"Pembentukan intelijen agraria adalah sebuah langkah cerdas sekaligus solutif yang bisa diambil Pak Hadi untuk membersihkan mafia tanah di Indonesia," imbuh Direktur The Indonesia Intelligence Institute itu.  

Menurut Ridlwan, unit intelijen agraria bisa dibentuk langsung di bawah menteri yang tugasnya klandestin alias rahasia dengan sasaran para mafia tanah. Dengan metode klandestin intelijen, maka pemberantasan mafia tanah bisa berjalan tepat sasaran. 

Personel unit intelijen agraria ini, lanjut dia, bisa diisi personel BPN berintegritas tinggi, jujur dan berkomitmen dalam tugas. "Mereka bisa dilatih oleh BIN atau Bais TNI dan dibekali metodologi bekerja intelijen," kata pria lulusan S2 Kajian Intelijen UI itu. 

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاۤءَ لِلّٰهِ وَلَوْ عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ اَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ ۚ اِنْ يَّكُنْ غَنِيًّا اَوْ فَقِيْرًا فَاللّٰهُ اَوْلٰى بِهِمَاۗ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوٰٓى اَنْ تَعْدِلُوْا ۚ وَاِنْ تَلْوٗٓا اَوْ تُعْرِضُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا
Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Mahateliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan.

(QS. An-Nisa' ayat 135)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement