Sabtu 30 Jul 2022 13:17 WIB

Jam Tangan Hitler Terjual Rp 16,317 Miliar dalam Lelang

Para pemimpin Yahudi mengutuk pelelangan jam tangan milik Hitler ini.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Adolf Hitler. Sebuah jam tangan yang dikatakan milik pemimpin Nazi Adolf Hitler telah terjual seharga 1,1 juta dolar AS atau setara Rp 16,317 miliar (kurs Rp 14.834 per dolar AS) pada sebuah lelang di Amerika Serikat (AS).
Foto: flickr
Adolf Hitler. Sebuah jam tangan yang dikatakan milik pemimpin Nazi Adolf Hitler telah terjual seharga 1,1 juta dolar AS atau setara Rp 16,317 miliar (kurs Rp 14.834 per dolar AS) pada sebuah lelang di Amerika Serikat (AS).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Sebuah jam tangan yang dikatakan milik pemimpin Nazi Adolf Hitler telah terjual seharga 1,1 juta dolar AS atau setara Rp 16,317 miliar (kurs Rp 14.834 per dolar AS) pada sebuah lelang di Amerika Serikat (AS). Arloji Huber yang dijual ke penawar anonim, menunjukkan swastika dan memiliki inisial AH terukir di atasnya.

Para pemimpin Yahudi mengutuk pelelangan menjelang penjualan di Alexander Historical Auctions di Maryland. Hanya saja, rumah lelang yang telah menjual memorabilia Nazi di masa lalu itu mengatakan kepada media Jerman, tujuannya untuk melestarikan sejarah.

Baca Juga

Adolf Hitler memimpin Nazi Jerman antara tahun 1933 dan 1945, mengatur pembunuhan sistematis sebanyak 11 juta orang, enam juta di antaranya terbunuh karena mereka adalah orang Yahudi. Katalog produk jam tangan tersebut mengatakan, jam itu kemungkinan diberikan sebagai hadiah ulang tahun kepada pemimpin fasis pada 1933, tahun ketika ia menjadi Kanselir Jerman.

Sebuah penilaian oleh rumah lelang menyebutkan, jam tangan itu diambil sebagai suvenir ketika sekitar 30 tentara Prancis menyerbu Berghof, tempat peristirahatan gunung Hitler pada Mei 1945.bJam tangan tersebut kemudian diperkirakan dijual kembali dan diturunkan melalui beberapa generasi hingga sekarang.

Artikel lain dalam pelelangan termasuk gaun milik istri Hitler, Eva Braun, foto-foto bertanda tangan pejabat Nazi dan kain kuning Bintang Daud bertuliskan kata Jude, yang merupakan bahasa Jerman bagi orang Yahudi. Selama holocaust, Nazi memaksa orang-orang Yahudi memakai pengenal kuning sebagai ban lengan atau lencana, dengan maksud untuk mengisolasi dan melecehkan mereka.

Sebuah surat terbuka yang ditandatangani oleh 34 pemimpin Yahudi menggambarkan penjualan itu sebagai hal menjijikkan dan meminta barang-barang Nazi ditarik dari pelelangan. Rabbi Menachem Margolin, ketua Asosiasi Yahudi Eropa mengatakan transaksi itu memberikan bantuan bagi mereka yang mengidealkan apa yang diperjuangkan partai Nazi.

"Meskipun jelas bahwa pelajaran sejarah perlu dipelajari dan artefak Nazi yang sah memang. Termasuk di museum atau tempat-tempat pendidikan tinggi barang-barang yang Anda jual jelas tidak," tulisnya, seperti dikutip BBC pada Sabtu (30/7/2022).

Berbicara kepada pers Jerman sebelum penjualan, Alexander Historical Auctions mengatakan, tujuannya untuk melestarikan sejarah. Lalu sebagian besar barang yang terjual disimpan dalam koleksi pribadi atau disumbangkan ke museum Holocaust.

"Apakah sejarah baik atau buruk, itu harus dilestarikan. Jika Anda menghancurkan sejarah, tidak ada itu terjadi," kata Wakil Presiden Senior Mindy Greenstein kepada Deutsche Welle. 

Dokumen yang disediakan oleh rumah lelang menyatakan, mereka tidak dapat memberikan bukti bahwa Hitler benar-benar memakai jam tangan tersebut. Hanya saja penilaian oleh seorang spesialis independen menyimpulkan, kemungkinan besar itu miliknya. Meskipun jam tangan tersebut terjual lebih dari 1 juta dolar AS, jam tersebut jauh dari perkiraan rumah lelang sebesar 2 juta dolar AS hingga 4 juta dolar AS. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement