REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG – Hujan deras mengguyur Kota Bandar Lampung selama tiga jam pada Rabu (3/8/2022) petang. Sebagian jalan protokol kota terendam banjir akibat luapan sungai yang tidak tertampung derasnya air hujan.
Jalan terendam banjir setinggi 30 cm sampai 50 cm meter tersebut tampak di Jl Kartini, Jl Zaenal Abidin Pagaralam, Jl Sultan Agung, Jl Kyai Maja, dan Jl Pramuka. Arus kendaraan yang melintas menjadi tersendat dan macet, karena harus menghindari genangan yang dalam.
Sebelumnya hujan telah turun deras pada Rabu pagi, namun menjelang siang hari berhenti. Setelah pukul 13.30 hujan deras disertai angin kencang kembali mengguyur Kota Bandar Lampung selama tiga jam penuh.
Beberapa pemukiman penduduk juga masuk air dari jalan karena sungai meluap. “Hujannya deras banget, juga ada angin kencang, jadi masuk air ke dalam rumah,” kata Irma, warga Palapa, Tanjungkarang Pusat.
Menurut dia, pemukiman tempat tinggalnya yang berdekatan dengan Jl RA Kartini selalu menjadi langganan banjir saat hujan turun sedang. Ketika hujan deras disertai angin kencang turun selama tiga jam, otomatis sungai meluap dan terjadi banjir.
Ia berharap Pemkot Bandar Lampung rutin membersihkan saluran sungai atau drainase di jalan-jalan dan pemukiman penduduk. Menurut dia, bila saluran air baik sungai maupun saluran air siring jalan lancar tidak ada sampah, air tidak akan meluap.
“Buktinya, kalau hujan berhenti beberapa jam sudah surut kembali. Jadi, ada yang tersumbat sampah salurannya,” kata Irma.
Kemacetan arus kendaraan saat hujan turun deras karena tergenang banjir juga dikeluhkan warga. Menurut Ruslan, warga Kemiling, setiap hujan turun terjadi kemacetan arus lalu lintas atau tersendat, hal ini karena banyak jalan terendam banjir.
Dia mengatakan, Pemkot Bandar Lampung harus memerhatikan saluran air di kiri dan kanan jalan protokol apakah tersumbat atau tidak. “Intinya, di saluran airnya, kalau baik jalan akan awet karena tidak terendam banjir lama,” ujar bapak dua anak pegawai swasta tersebut.