Kamis 04 Aug 2022 14:50 WIB

Pelosi Berencana Kunjungi Perbatasan Korsel-Korut

Pelosi akan menjadi pejabat tertinggi AS yang mengunjungi daerah itu setelah Trump.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Rambu tujuan ke ibu kota Korea Utara, Pyongyang dan Amerika Serikat, terlihat di Paviliun Imjingak di Paju, dekat perbatasan dengan Korea Utara, Korea Selatan, Jumat, 14 Januari 2022. Ketua  House of Representatives Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi berencana kunjungi perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara pada Kamis (4/8/2022).
Foto: AP/Ahn Young-joon
Rambu tujuan ke ibu kota Korea Utara, Pyongyang dan Amerika Serikat, terlihat di Paviliun Imjingak di Paju, dekat perbatasan dengan Korea Utara, Korea Selatan, Jumat, 14 Januari 2022. Ketua House of Representatives Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi berencana kunjungi perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara pada Kamis (4/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Ketua  House of Representatives Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi berencana kunjungi perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara pada Kamis (4/8/2022). Dia tiba di Korea Selatan pada Rabu malam (3/8/2022), setelah singgah sebentar di Taiwan.

Menurut keterangan pejabat Seoul, Pelosi berencana untuk mengunjungi Area Keamanan Bersama di dekat perbatasan antar-Korea yang dijaga ketat. Wilayah itu dijaga dengan patroli bersama oleh Komando PBB yang dipimpin AS dan Korea Utara.

Baca Juga

Pelosi akan menjadi pejabat tertinggi AS yang mengunjungi daerah itu setelah mantan Presiden Donald Trump. Trump pernah singgah ke perbatasan tersebut saat bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada 2019.

Sebelum kunjungan ke perbatasan, Pelosi bertemu terlebih dahulu dengan Ketua Majelis Nasional Korea Selatan Kim Jin-pyo di Seoul. Dalam kesempatan itu, keduanya berjanji mendukung upaya mempertahankan pencegahan yang kuat terhadap Korea Utara dan mencapai denuklirisasinya.

Mereka menyatakan keprihatinan atas ancaman nuklir dan rudal yang berkembang dari Korea Utara. "Kedua belah pihak menyatakan keprihatinan tentang situasi mengerikan dari ancaman Korea Utara yang semakin meningkat," kata pernyataan itu.

"Kami setuju untuk mendukung upaya kedua pemerintah untuk mencapai denuklirisasi praktis dan perdamaian melalui kerja sama internasional dan dialog diplomatik, berdasarkan pencegahan yang kuat dan diperluas terhadap Utara," ujarnya.

Kantor Kepresidenan Korea Selatan menyatakan, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol sedang berlibur saat kunjungan Pelosi. Dia tidak akan bertemu ketua House itu, tetapi akan berbicara dengannya melalui telepon pada Kamis.

Media Korea Selatan berspekulasi bahwa Yoon mungkin menghindari pertemuan dengan Pelosi. Tindakan itu dilakukan untuk menghindari permusuhan dengan China, setelah kunjungan Pelosi ke Taiwan menyebabkan kemarahan.

Seorang pejabat di kantor Yoon mengatakan menyambut Pelosi dan berharap perjalanannya lancar, tetapi tidak mengomentari laporan tersebut. "Posisi kami dalam kunjungannya ke Taiwan adalah bahwa kami akan melanjutkan komunikasi yang erat dengan negara-negara lain berdasarkan pandangan bahwa menjaga perdamaian dan stabilitas regional melalui dialog dan kerja sama itu penting," kata pejabat itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement