Kamis 04 Aug 2022 19:10 WIB

Ibu Laporkan Anak Kandungnya ke Polisi karena Rusak Gembok Rumah

Sang ibu mengaku kerap diperlakukan tak baik dengan anaknya itu.

Red: Teguh Firmansyah
Mapolres Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Mapolres Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Seorang ibu bernama Masni (62) di Mataram, Nusa Tenggara Barat, melaporkan Safrudin Rahman (43), anak kandungnya, ke polisi atas dugaan merusak gembok rumah dengan linggis. Kepala Kepolisian Sektor Mataram Komisaris Polisi Elyas Ericson mengatakan bahwa pihaknya kini sedang mengupayakan agar persoalan tersebut bisa selesai melalui mediasi dengan mengedepankan keadilan restoratif (restorative justice).

"Dari persoalan ini, kami upayakan bisa selesai dengan damai dengan menempuh jalur RJ (restorative justice)," kata Elyas di Mataram, Kamis (4/8/2022).

Baca Juga

Dalam laporan tersebut, Masni merasa tidak terima dengan sikap anak kandung keduanya yang sudah lama tinggal serumah tersebut. Semasa tinggal bersama sang anaknya yang sudah beristri dengan tiga anak, Masni mengaku kerap diperlakukan tidak baik.

Bahkan, dia pernah diusir dari rumah dan seluruh barang dagangan warung dibuang oleh Rahman.Puncak kesabaran Masni habis ketika menghadapi sikap Rahman pada Juni lalu. Rahman merusak gembok pintu rumah dengan linggis."Saya resah dengan sikap anak saya. Makanya, saya laporkan," ujar Masni yang ditemui di Polsek Mataram.

Sementara itu, Safrudin Rahman yang juga ditemui ketika berada di Polsek Mataram mengaku merusak gembok pintu rumah karena Masni tidak merespons saat dirinya meminta untuk dibukakan pintu."Saya punya istri juga tiga anak tidak bisa masuk. Saya mau beristirahat di mana kalau seperti itu. Makanya, saya merusak," ujar Rahman.

Terkait dengan laporan ini, Rahman mengaku tidak mempersoalkan. Ia pun pasrah dengan upaya hukum yang ditempuh ibu kandungnya tersebut."Saya ikhlas. Saya sudah meminta maaf tetapi tidak dimaafkan," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement