Sabtu 06 Aug 2022 13:40 WIB

Terungkap, NASA Punya Rencana Darurat Saat Rusia Keluar dari ISS

Rusia akan menarik diri dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) setelah 2024.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Pesawat ruang angkasa Starliner tanpa awak pertama Boeing mengunjungi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Foto: Samantha Cristoforetti/European Space Agency
Pesawat ruang angkasa Starliner tanpa awak pertama Boeing mengunjungi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Badan Antariksa Federal Rusia (Roscosmos) Yuri Borisov belum lama ini mengumumkan Rusia akan menarik diri dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) setelah 2024. Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah bekerja sama untuk menjaga ISS tetap berjalan.

Namun, keluarnya Rusia dari ISS akan mengubah operasi ISS. Untuk menangani hal ini, kabarnya NASA telah mempersiapkan rencana darurat, jauh sebelum Borisov mengumumkan keputusan tersebut, termasuk sebelum invasi ke Ukraina dimulai.

Baca Juga

Sumber Reuters mengatakan NASA dan Gedung Putih menyusun rencana darurat untuk ISS pada akhir tahun lalu. Rencana tersebut termasuk cara menarik astronaut keluar dari stasiun jika Rusia tiba-tiba pergi dan cara menjaga ISS tetap berjalan tanpa perangkat keras Rusia.

Rupanya, NASA sedang bekerja untuk membuat permintaan resmi bagi kontraktor untuk memikirkan cara-cara untuk mengurangi orbit stasiun luar angkasa selama beberapa pekan terakhir. Konon, badan tersebut mengikat perusahaan luar angkasa swasta ke dalam perencanaan daruratnya dengan harapan menjaga ISS di orbit tanpa Rusia.

Sumber tersebut mengatakan Boeing telah membentuk tim insinyur untuk mencari cara mengendalikan ISS tanpa pendorong Rusia. Kepala SpaceX Elon Musk sebelumnya juga menyatakan minatnya untuk membantu ketika mantan direktur Roscosmos Dmitry Rogozin mengecam sanksi Barat terhadap negaranya.

Kembali pada bulan Juni, Northrop Grumman berhasil menyesuaikan orbit stasiun untuk operasi masa depan menggunakan kapsul Cygnus yang kemudian merapat ke ISS. Sumber Reuters mengatakan SpaceX juga mencari kemungkinan menggunakan pesawat ruang angkasanya untuk meningkatkan orbit stasiun.

Dilansir Engadget, Sabtu (6/8/2022), Borisov mengatakan Rusia belum menetapkan tanggal keluarnya, tetapi akan memberikan pemberitahuan satu tahun kepada mitra sebelum pergi. Roscosmos dan NASA kemungkinan besar akan terus bekerja sama sampai Rusia menarik diri dari program tersebut. Bahkan, belum lama ini mereka setuju untuk bertukar kursi pada penerbangan Crew Dragon dan Soyuz ke ISS.

https://www.engadget.com/nasa-drew-up-contingency-plans-for-russia-iss-exit-in-2021-112253631.html

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement