REPUBLIKA.CO.ID, BANGSAMORO -- Grand Mufti Abu Huraira Usudan dari Daerah Otonomi Bangsamoro di Muslim Mindanao (BARMM) telah mendorong semua Muslim untuk berpuasa dalam rangka memperingati hari Asyura. Selama akhir pekan, Usudan mengatakan umat Islam diperintahkan untuk berpuasa pada hari ke-9 dan ke-10 atau hari ke-10 dan ke-11 Muharram.
Muharram menandai bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Menurut dia, umat Islam harus merefleksikan perubahan sebagai satu umat dan meningkatkan perbuatan baik, seperti memberi lebih banyak zakat.
Pada 8 Agustus dinyatakan sebagai hari libur untuk memperingati Asyura di wilayah Bangsamoro yang meliputi lima provinsi Lanao del Sur termasuk Kota Marawi, Maguindanao, Basilan, Sulu dan Tawi-Tawi. Diketahui kampus utama Sistem Universitas Negeri Mindanao (MSU) telah memindahkan upacara benderanya yang dijadwalkan setiap Senin hingga 9 Agustus untuk memberi jalan pada hari peringatan Asyura.
Sekretaris jenderal Partai Keadilan Bersatu Bangsamoro dan seorang pemimpin agama terpelajar Sultan Hadji Abdurrahman Shiek mengatakan Asyura adalah istilah yang berasal dari kata Arab untuk angka 10. Sementara itu, kata Muharram berasal dari akar kata bahasa Arab h-r-m yang salah satu artinya adalah haram (terlarang).
“Secara tradisional, Muharram adalah salah satu dari empat bulan suci ketika pertempuran tidak diperbolehkan,” kata Shiek, dilansir The Manila Times, Senin (8/8/2022).
Puasa Asyura adalah norma dalam masyarakat Islam awal dan Nabi Muhammad juga ikut berpuasa. Kemudian dalam hidupnya, dia menerima wahyu yang menyebabkan dia melakukan penyesuaian dalam kalender Islam.
Ramadhan yang merupakan bulan kesembilan menjadi bulan puasa dan kewajiban puasa Asyura dibatalkan. “Di kalangan Sunni, Asyura ditandai sebagai hari di mana Allah membelah Laut Merah untuk Nabi Musa dan para pengikutnya untuk melarikan diri dari Raja Firaun Mesir,” kata Shiek. n meiliza laveda
https://www.manilatimes.net/2022/08/08/news/regions/fast-on-day-of-ashura-filipino-muslims-urged/1853792