REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAILIAT -- Produksi ikan hasil tangkapan nelayan yang melakukan pembongkaran di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ditargetkan mencapai nilai Rp 123 miliar atau 4.954 ton pada 2022.
"Kami menargetkan produksi ikan hasil tangkapan nelayan sampai akhir 2022 mencapai nilai Rp 123 miliar lebih," kata Sub Koordinator Operasional Pelabuhan PPN Sungailiat Purwanti.
Untuk mencapai target nilai produksi hasil tangkapan ikan di pelabuhan perikanan tersebut, berdasarkan data didukung oleh sekitar 700 kapal nelayan dengan berbagai jenis kapasitas, enam jenis alat tangkap seperti pancing, mayang, jaring kembung, jari pari, gaek dan bubu.
Sementara total produksi ikan saat ini terhitung dari Januari sampai akhir Juli 2022 sudah mencapai 2.411 ton lebih dengan berbagai jenis ikan atau senilai Rp 63 miliar. "Hasil tangkapan ikan oleh nelayan di laut dipengaruhi oleh kondisi cuaca di perairan. Seperti pada saat gelombang pasang dan angin kencang produksi ikan akan menurun," jelas Purwanti.
Kendala lain dihadapi nelayan yang mendaratkan ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat, yakni terjadinya pendangkalan muara Air Kantung yang menghambat akses keluar dan masuk kapal nelayan. "Saya optimis target produksi ikan hasil tangkapan yang ditetapkan tersebut mampu terealisasi," ujarnya.