Senin 08 Aug 2022 19:42 WIB

Ketegangan China-Taiwan Berlanjut, Indonesia Waspadai Dampak Ekonomi

China melanjutkan 'tekanannya' terhadap Taiwan seusai kunjungan Nancy Pelosi.

Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua, pesawat Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) melakukan latihan tempur bersama di sekitar Pulau Taiwan pada Minggu, 7 Agustus 2022. China mengatakan Senin bahwa pihaknya memperpanjang ancaman. latihan militer di sekitar Taiwan yang telah mengganggu pelayaran dan lalu lintas udara dan secara substansial meningkatkan kekhawatiran tentang potensi konflik di kawasan yang penting bagi perdagangan global.
Foto: Li Bingyu/Xinhua via AP
Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua, pesawat Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) melakukan latihan tempur bersama di sekitar Pulau Taiwan pada Minggu, 7 Agustus 2022. China mengatakan Senin bahwa pihaknya memperpanjang ancaman. latihan militer di sekitar Taiwan yang telah mengganggu pelayaran dan lalu lintas udara dan secara substansial meningkatkan kekhawatiran tentang potensi konflik di kawasan yang penting bagi perdagangan global.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Lintar Satria, Kamran Dikrama, Antara

Meski kunjungan resmi ketua House of Representative Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi di Taiwan telah berakhir, militer China masih melanjutkan latihan di laut dan udara sekitar Taiwan. Pada Senin (8/8/2022) Komando Teater Timur China mengatakan, akan menggelar latihan gabungan yang fokus pada operasi anti-kapal selam dan serangan laut.

Baca Juga

Pengumuman ini mengkonfirmasi kekhawatiran pengamat keamanan dan diplomat bahwa Beijing akan melanjutkan tekanannya pada pertahanan Taiwan. Kunjungan Pelosi membuat China yang mengklaim Taiwan bagian dari wilayahnya menjadi geram.

Beijing sempat merespons kunjungan Pelosi dengan meluncurkan rudal balistik di Taiwan untuk pertama kalinya. China juga memutuskan sejumlah saluran dialog dengan Washington.

Kementerian Pertahanan Taiwan mendeteksi 66 pesawat Angkatan Udara dan 14 kapal Angkatan Laut China. Sebelumnya dilaporkan stasiun televisi pemerintah China mengatakan mulai saat ini militer China akan menggelar latihan "rutin" di bagian timur garis tengah Selat Taiwan. Laporan itu mengutip seorang komentator.

Garis tengah merupakan selat sempit antara Kepulauan Taiwan dan China daratan. Sebuah line of control atau garis batas tak resmi yang biasanya tidak dilewati kapal dan pesawat tempur kedua belah pihak.

Komentator stasiun televisi pemerintah China mengatakan garis tengah tidak pernah diakui secara hukum. Garis itu merupakan garis "khayal" yang digambar militer AS untuk persyaratan tempur mereka pada abad sebelumnya.

Sekitar 10 kapal perang masing-masing dari China dan Taiwan juga dilaporkan berlayar dalam jarak dekat di Selat Taiwan. Beberapa kapal China melintasi garis tengah.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, China mengerahkan kapal militer, pesawat terbang, dan pesawat tak berawak sedang mensimulasikan serangan terhadap Taiwan. Selain itu, China juga mengerahkan angkatan lautnya.

Taiwan mengerahkan pesawat dan kapal untuk mengawasi pergerakan China.

"Ketika pasukan China melintasi garis, seperti yang mereka lakukan pada hari Sabtu, pihak Taiwan tetap memantau dan, jika mungkin menangkal kemampuan China untuk menyeberangi perbatasan. Kedua belah pihak menunjukkan pengekangan, ini seperti permainan 'kucing dan tikus' di laut lepas," kata seorang sumber.

Pemerintah Taiwan menegaskan tidak akan menyerah dan tunduk pada tekanan China itu. Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang mengatakan, China telah secara brutal menggunakan tindakan militer untuk mengganggu perdamaian dan stabilitas regional.

“Kami tidak akan pernah tunduk pada tekanan. Kami menjunjung tinggi kebebasan dan demokrasi, serta percaya bahwa warga Taiwan tidak menyetujui tindakan intimidasi China dengan kekerasan dan gemerincing pedang di depan pintu kami,” ucapnya kepada awak media pada Ahad, dilaporkan Bloomberg.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement