Rabu 10 Aug 2022 05:19 WIB

Begini Jurus Dakwah Imam Masjid di Turki

Begitu banyak wisatawan yang mengunjungi masjid di Turki.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Masjid Sultan Pertevniyal Valide di Istanbul, Turki yang dibangun pada masa Kesultanan Ottoman. Masjid ini memiliki gaya arsitektur eklektik yang memadukan gaya arsitektur yang berbeda dalam satu struktur.
Foto: Daily Sabah/Hasan Ay
Masjid Sultan Pertevniyal Valide di Istanbul, Turki yang dibangun pada masa Kesultanan Ottoman. Masjid ini memiliki gaya arsitektur eklektik yang memadukan gaya arsitektur yang berbeda dalam satu struktur.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Ibrahim Tasdemir menonjol di antara sesama imam. Di masjid bersejarah Isa Bey di provinsi Izmir, Turki barat, Tasdemir berusaha menyebarkan pesan-pesan Islam dan menghubungkannya dengan bahasa cinta.

Dilansir dari laman Daily Sabah pada Selasa (9/8/2022), Tumpukan catatan tentang Islam dan pengetahuan dasarnya tentang 25 bahasa, dari Ibrani dan Inggris hingga Portugis, cukup untuk menarik minat wisatawan mengunjungi tempat ibadah yang terletak di dekat Efesus. Tujuan paling populer bagi wisatawan ke distrik Selcuk di Izmir.

Baca Juga

Diangkat menjadi imam masjid tujuh tahun lalu, Tasdemir dengan cepat membuat rutinitas bagi pengunjung dari beragam agama dan ras dalam beragam bahasa. Keramahannya dimulai dengan semangkuk permen dan cologne yang dia bagikan kepada pengunjung, perlengkapan merangkul tamu Turki.

Menanyakan kepada setiap pengunjung dari negara mana dia berasal, dia mengucapkan beberapa kalimat untuk memulai percakapan sebelum membagikan catatan tentang Islam. Catatan tersebut berisi kutipan dari hadits Nabi Muhammad dan ayat-ayat dari Alquran tentang pandangan Islam terhadap agama lain. Dia kemudian membimbing mereka ke stand yang berisi Alquran dalam 20 bahasa, memberi mereka kitab suci agamanya.

Bagi mereka yang ingin belajar lebih banyak, Tasdemir akan membimbing mereka ke air mancur di halaman masjid. Di mana ia mengajarkan mereka dasar-dasar wudhu, sebuah ritual yang diperlukan untuk setiap Muslim sebelum melakukan shalat. Tasdemir mengatakan, karyanya dapat terbayar ketika dia menerima surat dari turis yang memuji karyanya, begitu mereka kembali ke negara mereka.

“Saya ingin menunjukkan kepada mereka betapa indahnya Islam,” kata Tasdemir.

“Saya berbicara sedikit bahasa Inggris dan sedikit bahasa Belanda. Saya perhatikan bagaimana orang senang ketika Anda berbicara dengan mereka dalam bahasa mereka sendiri. Mereka terkejut melihat seorang imam berbicara dalam bahasa mereka. Ketika saya melihat mereka melakukan pemanasan, saya memberi mereka catatan ini,\" lanjutnya.

Dia mengatakan, beberapa membalasnya setelah mereka bertukar alamat dan beberapa bahkan masuk Islam. Dia menambahkan, bahwa sejauh ini dia mengirimkan sekitar 26 ribu Alquran kepada wisatawan.

Seorang turis Belgia, Albin Saelens mengatakan, dia menyukai antusiasme imam, dan mengatakan dia pasti akan membaca Alquran yang dia berikan kepadanya. Sementara seorang turis Polandia, Lucas Kowalski mengatakan dia senang mengetahui tentang wudhu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement