REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida merombak kabinetnya pada Rabu (10/8/2022) dalam upaya untuk menjauhkan pemerintahannya dari Gereja Unifikasi yang memiliki keterkaitan atas pembunuhan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe. Dukungan publik untuk pemerintahan Kishida menurun setelah pembunuhan Abe pada 8 Juli lalu.
Kishida kemudian menyerukan perombakan kabinet hanya dalam 10 bulan sejak dia berkuasa. Sebelumnya pada Selasa (9/8/2022), Kishida mengatakan, ada tinjauan ketat mengenai keterkaitan para kandidat menteri dengan Gereja Unifikasi. Hal ini menjadi "prasyarat" dalam jajaran pejabat Kabinet dan eksekutif Partai Demokrat Liberal yang baru.
Kishida telah menginstruksikan para menteri dan pejabat senior lainnya untuk mengklarifikasi hubungan mereka dengan Gereja Unifikasi. Langkah ini diambil agar pemerintahan Kishida dapat kembali dipercaya oleh rakyat Jepang.
Abe tewas ditembak saat memberikan pidato kampanye dua hari sebelum pemilihan parlemen. Laporan polisi dan media mengatakan, pelaku menargetkan Abe atas dugaan keterkaitannya dengan Gereja Unifikasi. Ibu pelaku dikonfirmasi sebagai anggota Gereja Unifikasi. Pelaku mempunyai dendam kepada kelompok gereja tersebut karena telah membuat ibunya bangkrut. Pelaku mengatakan kepada polisi bahwa, ibunya memberikan sumbangan besar-besaran kepada Gereja Unifikasi hingga hartanya terkuras.
Sebuah survei yang dirilis oleh NHK pada Senin (8/8/2022) menunjukkan dukungan untuk Kabinet Kishida turun menjadi 46 persen dari 59 persen. Sebagian besar responden mengatakan, politisi belum mengutarakan penjelasan yang cukup mengenai hubungan mereka dengan Gereja Unifikasi.
Tujuh menteri yang mengakui hubungan mereka dengan Gereja Unifikasi telah dilengserkan. Mereka termasuk Menteri Pertahanan Nobuo Kishi, yang merupakan adik laki-laki Abe. Kishi mengatakan, pengikut Gereja Unifikasi adalah sukarelawan dalam kampanye pemilihan sebelumnya. Kemudian Ketua Komisi Keamanan Publik Satoshi Ninoyu, juga dicopot. Ninoyu diketahui menghadiri sebuah acara yang diselenggarakan oleh organisasi yang terkait dengan Gereja Unifikasi.