REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Pihak berwenang Meksiko mengatakan bentrokan antara kartel narkoba di penjara di Kota Juarez menyebabkan kerusuhan dan menewaskan 11 orang. Sebagian besar korban merupakan warga sipil.
Deputi Menteri Keamanan Meksiko Ricardo Meija mengatakan Los Chapos, anggota Kartel Sinaloa yang dipimpin Joaquin Guzman atau El Chapo, bentrok dengan kelompok setempat Los Mexicles. Bentrokan itu terjadi pada Kamis (11/8/2022) malam waktu setempat.
Dalam konferensi pers bersama Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, Jumat (12/8/2022), Mejia mengatakan ketika kerusuhan pecah dua orang ditembak hingga tewas dan empat lainnya terluka terkena peluru. Enam belas orang terluka dalam perkelahian.
Pemerintah Meksiko tidak menyebutkan penyebab bentrokan. Setelah kerusuhan berakhir, pihak berwenang mengatakan Los Mexicles menyerbu kota.
Kartel narkoba tersebut membunuh sembilan orang warga sipil. Meija mengatakan empat di antaranya pegawai stasiun radio, termasuk seorang penyiar. Meija mengatakan pada Jumat pukul 01.00 pagi dengan bantuan Garda Nasional dan Angkatan Darat, polisi setempat berhasil menangkap enam orang anggota Los Mexicles.
"Wali Kota (Juarez) Cruz Perez memberitahu kami kini (kota) itu sudah tenang, ketertiban umum sudah dikembalikan," kata Meija.
Pemerintah mengatakan mereka tidak yakin kematian penyiar radio Alan Gonzales berkaitan dengan profesinya. Meksiko merupakan negara paling berbahaya bagi pekerja media di dunia. "Kami berharap ini tidak terjadi lagi, karena orang-orang tak bersalah diserang," kata Lopez Obrador.