Kamis 18 Aug 2022 05:23 WIB

'Ojo Bandingke' Hibur Istana, Gus Nabil Apresiasi Pencipta Lagunya Abah Lala

Abah Lala merupakan musisi kreatif yang dimiliki Jawa Tengah.

Red: Agung Sasongko
Penyanyi cilik Farel Prayoga tampil acara penutupan upacara peringatan Detik-Detik Proklamasi di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (17/8/2022).
Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
Penyanyi cilik Farel Prayoga tampil acara penutupan upacara peringatan Detik-Detik Proklamasi di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (17/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Lagu 'Ojo Dibandingke' menghentak Istana Negara pada perayaan ulang tahun kemerdekaan RI hari ini, Rabu (17/08/2022).  Lagu ini dinyayikan Farel Prayoga berhasil menghibur Presiden Jokowi dan para menteri.

Presiden Jokowi dalam siaran live tampak tersenyum senang dan beberapa Menteri semisal Menhan Prabowo Subiyanto, Menkeu Sri Mulyani dan beberapa menteri lain dan tamu undangan bergoyang menikmati.

Baca Juga

M. Nabil Haroen, Anggota DPR RI Dapil Jateng V (Boyolali, Surakarta Sukoharjo dan Klaten) merasa senang dengan kemeriahan di Istana Negara hari atas lagu 'Ojo Dibandingke'. Ia mengajak juga mengapresiasi pencipta lagunya, yakni Agus Purwanto alis Abah Lala. "Saya merasa bangga dengan hits-nya lagu Ojo Dibandingke yang dinyanyikan Farel Prayoga. Namun, kita juga harus apresiasi pencipta lagunya, Mas Agus Purwanto yang tenar sebagai Abah Lala," ungkap Nabil, yang juga Ketua Umum PP Pagar Nusa NU dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/8/2022).

Menurut Nabil, Abah Lala merupakan musisi kreatif yang dimiliki Jawa Tengah. "Abah Lala itu musisi asal Solo Raya, dari Boyolali. Ia mencipta puluhan lagu, dan menggandeng banyak musisi lokal untuk terus berkarya. Abah Lala seharusnya diundang juga ke Istana Merdeka, diapresiasi sebagai musisi kreatif Indonesia," terang Nabil.

Lebih lanjut, Nabil Haroen mendorong pemerintah untuk mendukung ekosistem musik lintas genre di Indonesia. "Jadi, memang pemerintah harus mendukung penuh kemajuan industri kreatif dan industri musik kita, pemerintah harus dukung ekosistemnya agar tumbuh," jelas Nabil, yang merupakan anggota Komisi IX DPR RI.

"Campursari, pop Jawa, dangdut koplo, pop dangdut, dan sebangsanya, itu musik rakyat, mempengaruhi jutaan warga Indonesia. Lagu-lagu dangdut koplo atau pop-dangdut ini setiap hari disimak jutaan warga. Maka, kita harus merawatnya, kita dukung musisinya, agar terus berkarya kreatif, mengisi ruang jiwa dan menghibur rakyat kita. Ini juga bagian membangun Indonesia, agar kita pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat," terang Nabil 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement