REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- TNI Angkatan Laut (AL) rencananya akan menggelar latihan Armada Jaya, di sekitar perairan Dabo Singkep, Kepulauan Riau pada September 2022 mendatang. Dalam latihan ini, TNI AL bakal menerjunkan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang terdiri dari kapal perang, pesawat udara, marinir, dan pangkalan.
"Empat-empatnya ini akan kita kerahkan semuanya," kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono usai doa bersama lintas agama dan tabur bunga dalam rangka memperingati HUT ke-77 RI di atas geladak KRI Semarang-594, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (19/8/2022).
Selain kapal perang dan pesawat udara, TNI AL juga akan menerjunkan sejumlah kapal selam untuk mengikuti latihan Armada Jaya. Yudo menjelaskan, hingga saat ini pihaknya masih terus mempersiapkan berbagai hal terkait latihan tersebut.
"Iya, kapal selam akan kita latihkan juga. Jadi empat komponen Sistem Senjata Armada Terpadu kita kerahkan semuanya," ujarnya.
"Kalau kita bicara kekuatan Angkatan Laut, pasti akan bicara empat kekuatan tadi. Dari Sistem Senjata Armada Terpadu. Sehingga empat-empatnya harus kita uji kesiapan dan kekuatan, serta kemampuan," sambung Yudo menjelaskan.
Untuk diketahui, latihan Armada Jaya nantinya melibatkan sekitar 1.745 prajurit dan 100 kendaraan tempur (ranpur) Marinir. Latihan ini merupakan sarana untuk melihat sejauh mana hasil pembinaan selama satu tahun terakhir, baik dari sisi profesional prajurit maupun kesiapsiagaan operasional serta kesiapan teknis dan persenjataan.
Dalam pelaksanaannya nanti, akan digelar berbagai kegiatan, seperti latihan operasi amfibi, operasi pendaratan administrasi, operasi gabungan laut dan operasi pertahanan pantai. Kemudian, latihan tersebut juga bakal menguji senjata-senjata strategis milik TNI AL.
Selain itu, latihan ini juga bertujuan untuk menguji hubungan satuan baru TNI AL, yakni Komando Armada Republik Indonesia (Koarmada RI) yang nantinya berperan sebagai Panglima Komando Gabungan (Pangkogab) TNI AL. Meski di internal TNI AL sudah ada Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan), tetapi hubungan komando pertempuran Koarmada RI perlu coba dilakukan.