REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham Cineworld Group Plc. merosot lebih dari 80 persen setelah Wall Street Journal melaporkan operator bioskop terbesar kedua di dunia itu berencana untuk mengajukan kebangkrutan di AS dalam beberapa pekan, mengutip sejumlah narasumber yang mengetahui masalah tersebut, seperti dilansir dari Bloomberg, Sabtu (20/8/2022).
Laporan itu menyebutkan, Cineworld telah melibatkan pengacara dari Kirkland & Ellis LLP dan konsultan dari AlixPartners untuk memberi nasihat tentang pengajuan Bab 11. Itu juga mempertimbangkan untuk mengajukan proses kepailitan di Inggris.
Seorang juru bicara perusahaan merujuk pada pernyataan Cineworld awal pekan ini ketika dihubungi untuk dimintai komentar.
Cineworld mengatakan pada Rabu (17/8/202), mereka sedang mempertimbangkan restrukturisasi untuk meringankan beban utangnya. Jaringan bioskop itu terlilit hutang besar dari akuisisi, dan telah mengalami pemulihan box-office yang lemah setelah lockdown Covid-19 yang membuat pelanggan menjauh dari bioskop.
Saham Cineworld turun 59 persen di perdagangan London pada hari Jumat (19/8/2022) sore setelah sebelumnya turun sebanyak 82 persen.
Saham Cineworld turun sebanyak 82 persen setelah laporan kebangkrutan Perusahaan sedang dalam diskusi aktif dengan berbagai pemangku kepentingan dan sedang mengevaluasi berbagai opsi strategis untuk mendapatkan likuiditas tambahan dan berpotensi merestrukturisasi neraca," kata perusahaan.
“Setiap transaksi de-leveraging kemungkinan akan mengakibatkan dilusi yang sangat signifikan dari kepentingan ekuitas yang ada di Cineworld,” kata perusahaan menambahkan.