Ahad 21 Aug 2022 05:30 WIB

Benda Hidup dan Mati Bertasbih kepada Allah SWT

Benda hidup dan mati yang ada langit dan bumi semuanya bertasbih kepada Allah SWT.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi alam semesta.
Foto: pixabay
Ilustrasi alam semesta.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Alquran menerangkan bahwa benda hidup dan mati yang ada langit dan bumi semuanya bertasbih kepada Allah SWT. Mereka bertasbih dengan caranya masing-masing, dan manusia diminta untuk memperhatikan serta memikirkan itu agar semakin yakin kepada kekuasaan Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam tafsir Surah An-Nur Ayat 41.

اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يُسَبِّحُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالطَّيْرُ صٰۤفّٰتٍۗ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهٗ وَتَسْبِيْحَهٗۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌۢ بِمَا يَفْعَلُوْنَ

Baca Juga

Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) tahu bahwa sesungguhnya kepada Allahlah apa yang di langit dan di bumi dan burung-burung yang merentangkan sayapnya senantiasa bertasbih. Masing-masing sungguh telah mengetahui doa dan tasbihnya. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka lakukan. (QS An-Nur: 41).

Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, pada ayat ini Allah mengarahkan pikiran Nabi Muhammad SAW pada khususnya dan pikiran manusia pada umumnya untuk memperhatikan alam, baik di langit maupun di bumi, agar dia menyadari bahwa di samping manusia sebagai makhluk Allah, ada bermacam-macam makhluk-Nya di alam ini. Bila diperhatikan pasti akan membawa kepada keyakinan akan kekuasaan Khaliknya dan kebijaksanaan-Nya mengatur segala sesuatu dengan rapi dan seimbang.

Semua makhluk itu, walaupun tidak disadari oleh manusia tunduk patuh dan bertasbih menyucikan-Nya menurut segala ketentuan yang telah ditetapkan-Nya. Kalaulah ada sebuah bintang saja keluar dari garis edarnya dan tidak mematuhi tata tertib yang telah ditetapkan Allah, tentu akan terjadi benturan di antara bintang-bintang yang mengakibatkan rusaknya susunan alam atau tata surya yang harmonis dan hancurlah sebagian dari bintang-bintang itu dan tidak mustahil bumi kita akan terkena malapetaka besar sebagai dampaknya.

Akan tetapi, ternyata tidak pernah ada kejadian seperti itu dan semua makhluk yakin bahwa Allah senantiasa menjaga semua tata tertib yang telah ditetapkan-Nya. Allah menyuruh manusia memperhatikan setiap makhluk-Nya yang kecil lagi lemah, yaitu burung yang dapat terbang melayang di udara dan kadang-kadang kelihatan seakan-akan dia berhenti sejenak di awang-awang tidak terpengaruh oleh gravitasi bumi.

"Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dapat terbang di angkasa dengan mudah. Tidak ada yang menahannya selain Allah. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang beriman." (An-Nahl: 79)

Setiap barang yang mempunyai berat pasti akan jatuh ke bumi. Tetapi burung-burung itu sekalipun demikian tetap bermain-main di udara dengan aman tanpa ada sedikit pun kekhawatiran akan jatuh ke bumi. Hal ini karena Allah telah mengatur bentuk burung-burung itu yang dilengkapi dengan sayap yang dapat dikembangkan dan dikatupkan. Dengan bentuk dan susunan seperti itu, burung dapat mengatasi gravitasi bumi terhadap sesuatu yang berbobot dan mempunyai berat.

Kita tak dapat melihat bahwa burung-burung itu sedang menikmati karunia Allah baginya, bersyukur, dan bertasbih kepada Allah Penciptanya. Bertasbih bagi makhluk selain manusia bukanlah seperti manusia bertasbih yaitu berzikir dengan menyebut nama Allah tetapi makhluk-makhluk itu ada cara-cara tertentu yang tidak dapat kita ketahui. Allah Yang Maha Mengetahui bagaimana cara mereka bertasbih dan sholat.

Bila kita sadari bahwa semua makhluk Allah mulai dari yang sekecil-kecilnya sampai kepada yang sebesar-besarnya bertasbih menyucikan nama-Nya dan mensyukuri nikmat dan karunia-Nya, sungguh amat mengherankan mengapa di antara manusia yang telah dianugerahi akal pikiran dan perasaan, masih ingkar dan durhaka kepada-Nya. Masih ada di antara mereka yang menyembah selain-Nya dan menyekutukan-Nya dengan berhala atau benda-benda ciptaan-Nya. Mereka tidak pernah bertasbih kepada-Nya, menyucikan-Nya dan mensyukuri nikmat-Nya. Alangkah bodohnya orang-orang seperti itu padahal makhluk yang tidak berakal selalu bertasbih menyucikan nama Allah.

Pada suatu ketika Nabi muhammad SAW dengan rahmat Tuhannya mendengar batu kerikil di bawah telapak kakinya bertasbih kepada Allah. Pernah pula ketika Nabi Daud membaca Kitab Zabur dengan suara yang merdu Allah memerintahkan kepada gunung-gunung dan burung-burung supaya bertasbih bersama Nabi Dawud menyucikan nama-Nya seperti tersebut dalam firman-Nya.

"Dan sungguh, telah Kami berikan kepada Daud karunia dari Kami. (Kami berfirman), 'Wahai gunung-gunung dan burung-burung! Bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud,' dan Kami telah melunakkan besi untuknya," (QS Saba: 10)

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement