REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Florentinus Anum memastikan produksi padi atau beras di Kalbar surplus hingga akhir 2022 sehingga ketahanan pangan di wilayah ini masih terjaga.
"Kondisi global saat ini sedang tidak dalam kondisi baik. Sudah ada krisis pangan. Bersyukur di Kalbar masih tetap aman dan kami pastikan untuk produksi pangan terutama bahan pokok beras masih surplus," ujar Florentinus di Pontianak, Kalbar, Ahad (21/8/2022).
Ia menjelaskan, realisasi produksi padi di Kalbar hingga Juli 2022 sudah mencapai 945.663 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara 621.113 ton beras. Sementara itu, realisasi luas tanam sampai Juli 2022 adalah 292.617 hektare dari target luas tanam 340.320 hektare atau sudah mencapai 82 persen.
"Realisasi produksi yang ada tersebut sudah mencapai 87,76 persen dari target total 2022. Kami optimis bisa mencapai target 2022 bahkan bisa kelebihan target karena masih ada panen bulan Agustus-Desember 2022," jelas dia.
Menurut dia, kebutuhan beras di Kalbar rata-rata 533.628 ton per tahun, dengan jumlah penduduk Kalbar 5.466.942 jiwa. Pihaknya terus memaksimalkan budidaya sehingga ketahanan pangan terus hadir di Kalbar.
"Skema budi daya kami maksimalkan dengan peta kerja yang telah disusun mulai dari intensifikasi hingga berbasis klaster dan lainnya," ucap Florentinus.