REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA -- Turki telah menyelamatkan nyawa para migran gelap yang didorong mundur secara ilegal oleh Yunani, kata Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Senin (22/8/2022).
“Dengan upaya pertolongan Pasukan Penjaga Pantai kami, kami telah mencegah kematian di Laut Aegea. Dalam dua tahun terakhir, kami telah menyelamatkan nyawa 41.000 orang yang dibiarkan mati oleh Yunani," kata Erdogan pada upacara kelulusan Akademi Gendarmerie dan Pasukan Penjaga Pantai di ibu kota Ankara.
Erdogan mengatakan jumlah migran gelap yang ditangkap oleh Penjaga Pantai Turki telah mencapai 245 ribu, sambil menambahkan bahwa gendarmerie terus melanjutkan perjuangannya mengatasi migrasi ilegal dan perdagangan manusia.
Turki telah menjadi titik transit utama bagi pencari suaka yang ingin menyeberang ke Eropa untuk memulai kehidupan baru, terutama mereka yang melarikan diri dari perang dan penganiayaan.
Ankara dan kelompok hak asasi global telah berulang kali mengutuk praktik ilegal Yunani, dengan mengatakan itu melanggar nilai-nilai kemanusiaan dan hukum internasional dan membahayakan kehidupan migran yang rentan, termasuk perempuan dan anak-anak.
Erdogan mengatakan Ankara tidak memupuk permusuhan terhadap siapa pun atau negara mana pun.
"Sebaliknya, kami ingin membangun hubungan paling baik, paling maju, dan paling tulus dengan setiap negara dan masyarakat," imbuh dia.
Presiden juga mengatakan Turki berkeinginan untuk membangun "sabuk perdamaian dan kerja sama" di sekitarnya, dimulai dengan tetangga dekatnya.
Erdogan mengecam mereka yang mengkritik operasi anti-teror Turki di Suriah utara dan di Irak utara namun tetap diam ketika "negara-negara lain datang dari 10.000 kilometer jauhnya dan melakukan campur tangan di Suriah, Irak dan Libya".
Erdogan mengatakan jika negara-negara terus mendukung kelompok teroris dengan memberikan amunisi, kendaraan dan peralatan, Turki akan memberi mereka tanggapan yang diperlukan hingga 30 kilometer di luar batasnya.
"jika mereka terganggu oleh [operasi militer] ini, maaf, mereka akan terus terganggu, dan kami akan melanjutkan perjalanan kami," tegas dia, menyinggung Barat yang terganggu akan operasi lintas batas Turki yang potensial.
“Kami telah memperluas kedalaman persiapan operasi Turki dari Suriah hingga ke Irak. Kami memberikan pukulan terberat kepada organisasi teroris di wilayah di mana mereka merasa paling aman," tukas Erdogan.