REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Pesawat militer Rusia memasuki zona identifikasi pertahanan udara (KADIZ) Korea Selatan (Korsel) tanpa pemberitahuan pada Selasa (23/8/2022) waktu setempat. Kejadian ini mendorong Angkatan Udara Korsel untuk mengerahkan pesawat tempur ke tempat kejadian.
Seoul's Joint Chiefs of Staff (JCS) mengatakan, pihaknya menanggapi dengan 'tindakan taktis' yang tidak ditentukan. Ini adalah sebuah istilah yang biasanya mengacu pada perebutan jet tempur untuk mengusir pesawat asing yang tidak sah. Namun, JSC tidak memberikan perincian mendetail terkait jumlah pesawat Rusia maupun jenisnya.
"Mengenai masuknya pesawat militer Rusia ke KADIZ, militer kami mengambil langkah taktis dalam persiapan menghadapi kemungkinan kecelakaan yang tak disengaja," kata JCS dalam sebuah pernyataan seperti dilansir laman Yonhap, Rabu (24/8/2022).
Zona identifikasi pertahanan udara biasanya meluas di luar wilayah suatu negara untuk memberikan lebih banyak waktu untuk menanggapi pesawat yang berpotensi bermusuhan. Pesawat militer yang memasuki zona identifikasi pertahanan udara negara lain harus memberitahukannya terlebih dahulu.
Jet tempur Rusia memasuki KADIZ terjadi di tengah ketegangan antara Seoul dan Moskow atas invasi terakhir ke Ukraina hingga partisipasinya dalam gerakan internasional melawan konflik bersenjata. Insiden ini juga terjaid sehari setelah Korsel dan Amerika Serikat (AS) memulai latihan militer gabungan terbesar dalam beberapa tahun terhadap ancaman nuklir Korea Utara.