REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan dari University of Oxford akan mulai melakukan uji coba obat pada pasien cacar monyet untuk pertama kalinya. Obat ini diharapkan menjadi terobosan baru yang bisa mengobati penyakit tersebut sekaligus membasminya.
Tak kurang dari 3.340 orang di Inggris telah terinfeksi cacar monyet sejak Mei lalu. Sejauh ini, pasien hanya perlu mengasingkan diri dan menunggu sampai dinyatakan sembuh, yang bisa memakan waktu sampai berminggu-minggu.
Kini, orang Inggris yang terinfeksi akan ditawarkan obat antivirus tecovirimat yang diklaim mampu menyetop penyebaran virus dalam tubuh dengan menghalanginya keluar dari sel-sel yang sakit. Para peneliti berharap, pil yang diresepkan dua kali sehari itu bisa mempercepat pemulihan, mengurangi lecet dan ruam kulit yang menyakitkan, sehingga pasien bisa segera keluar dari rumah sakit.
NEW: The Oxford team behind the world-leading RECOVERY trial of #COVID19 treatments are now leading a study investigating a potential treatment for people who have been diagnosed with #monkeypox.
Find out more ⬇️
— University of Oxford (@UniofOxford) August 24, 2022
Kepala studi Profesor Sir Peter Horby mengatakan bahwa cacar monyet adalah infeksi yang menyusahkan. Terkadang, cacar monyet juga dapat berbahaya.
"Tujuan kami melakukan ini adalah untuk menemukan pengobatan untuk membantu pasien lebih cepat pulih, mengurangi gejala, mengurangi komplikasi dan membuat pasien lebih cepat keluar dari karantina dengan mengurangi penularan mereka," kata Prof Horby, seperti dilansir The Sun, Rabu (24/8/2022).
Pasien pertama bergabung dengan uji coba Platinum pada Jumat (19/8/2022) lalu. Mereka merupakan salah satu dari 500 yang akan didaftarkan untuk membandingkan obat dengan pil plasebo.
Kasus cacar monyet telah terdeteksi di setidaknya 89 negara dalam wabah global tahun ini, yang merupakan jumlah terbesar dalam sejarah. Virus monkeypox menyebar melalui kontak antarkulit dan hampir semua kasus di Inggris sejauh ini terjadi pada pria gay dan biseksual.
Selain lecet, ruam, dan bisul pada kulit, mulut dan alat kelamin, gejalanya termasuk demam, kelelahan, dan nyeri otot. Klinik NHS meluncurkan vaksin cacar kepada anggota masyarakat yang berisiko tinggi, dengan suntikan yang terbukti mengurangi risiko penyakit.
Tetapi pasokan vaksin global masih terbatas dan belum ada pengobatan untuk mempercepat pemulihan bagi orang yang sudah terinfeksi. Siapa pun yang didiagnosis menderita cacar monyet dapat mengikuti uji coba dan akan dikirimi pil tecovirimat 600 mg untuk dua pekan atau plasebo untuk dibawa di rumah saat mereka mengisolasi diri.