REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 24 - 25 Agustus 2022. Potensi gelombang tinggi hingga 4 meter di sejumlah perairan.
BMKG menjelaskan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Banten - selatan Jawa Timur, perairan selatan Bali - Sumbawa, Laut Jawa, Laut Bali, Laut Sumbawa, Laut Flores, Laut Banda, perairan Kep. Sermata - Kep. Tanimbar, dan Laut Arafuru.
"Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, Laut Natuna Utara, perairan Kep. Anambas, Laut Natuna, Selat Karimata, Selat Gelasa, perairan P. Belitung, Laut Jawa, perairan utara Jawa Tengah - Jawa Timur," ujar BMKG seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (24/8/2022).
Kemudian, perairan Kotabaru, perairan selatan Kalimantan Tengah, Selat Makassar bagian tengah dan selatan, Laut Bali, Laut Sumbawa, perairan Kep. Sabalana - Kep. Selayar, Teluk Bone bagian selatan, Laut Flores, Laut Sawu, Selat Sumba, Selat Sape bagian selatan, Teluk Tolo, Laut Sulawesi bagian timur dan tengah, Teluk Tomini, perairan selatan Kep. Banggai - Kep. Sula, perairan P. Buru - P. Ambon - P. Seram, Laut Seram, perairan utara Kep. Sermata - Kep. Tanimbar, perairan utara Kep. Kai - Kep. Aru, perairan Fakfak - Kaimana, perairan Amamapere - Agats, perairan Yos Sudarso, Samudra Pasifik Utara Biak, Samudra Pasifik Utara Jayapura.
"Sementara untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,5- 4 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat P. Simeulue - Kep. Mentawai, perairan Bengkulu - barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten - Jawa Timur," kata BMKG.
Kemudian, perairan selatan Bali - Sumbawa, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, perairan selatan P. Sumba, perairan P. Sawu - Kupang P. Rotte, Samudra Hindia Selatan Banten - NTT, perairan Manui - Kendari, perairan Wakatobi, Laut Banda, perairan selatan Kep. Sermata - Kep. Tanimbar, perairan selatan Kep. Kai - Kep. Aru, Laut Arafuru.
BMKG mengingatkan, potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter, kapal tongkang kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal ferry kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
"Untuk masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujar BMKG.