Jumat 26 Aug 2022 05:52 WIB

Sebuah Rumah Periode Awal Islam Ditemukan di Negev

Sebuah rumah periode awal Islam berusia 1.200 tahun ditemukan di Negev

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Pekerja Palestina shilat di Masjid berusia 1200 tahun yang adsa di gurun Negev, Israel.
Foto: 24 hours world
Pekerja Palestina shilat di Masjid berusia 1200 tahun yang adsa di gurun Negev, Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, RAHAT -- Para arkeolog Israel menemukan sebuah rumah besar berusia 1.200 tahun yang diduga berasal dari periode awal Islam di wilayah Negev Israel. Penemuan di kota Badui Rahat berasal dari periode awal Islam pada abad kedelapan atau kesembilan.

Dilansir dari laman Daily Sabah pada Kamis (25/8/2022), Itu digambarkan sebagai perkebunan pedesaan yang mewah oleh Israel Antiquities Authority (IAA). Rumah itu memiliki lorong berlapis marmer dan dinding yang dihiasi dengan lukisan dinding. Satu bagian yang mewah menampilkan dekorasi dinding yang rumit. Para arkeolog juga menemukan pecahan kaca yang dihias untuk menyajikan piring.

Baca Juga

Menurut IAA, bangunan pertama dari jenisnya yang ditemukan di gurun Negev selatan, berisi kamar berkubah di sekitar halaman tengah. Di bawah halaman, para arkeolog terkejut menemukan kubah bawah tanah yang terbuat dari batu. Itu mereka yakini digunakan untuk menyimpan barang-barang pada suhu yang lebih dingin, jauh dari terik matahari gurun.

Kubah tampaknya dibangun dengan hati-hati dan cukup kokoh untuk memungkinkan orang bergerak di antara mereka di bawah tanah. Bukaan dari kamar berkubah juga mengarah ke tangki tempat penghuni dapat mengakses air minum dingin. Sisa-sisa lampu minyak digali di ruang penyimpanan bawah tanah, bersama dengan tangki.

"Perumahan mewah dan kubah bawah tanah yang mengesankan dan unik adalah bukti dari cara pemiliknya," kata para arkeolog yang memimpin penggalian, Oren Shmueli, Elena Kogan-Zehavi dan Noe D. Michael, dalam sebuah pernyataan.

"Status dan kekayaan mereka yang tinggi memungkinkan mereka untuk membangun sebuah rumah mewah yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan untuk hiburan," lanjut pernyataan itu.

Situs ini akan dibuka untuk umum pada Kamis (25/8) Perkebunan itu dekat dengan masjid langka yang berasal dari periode yang sama, yang diungkapkan oleh para arkeolog Israel pada Juni. Beberapa Muslim kemungkinan beribadah di situs itu pada satu waktu. Penaklukan Muslim atas wilayah itu terjadi pada paruh pertama abad ketujuh.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement