Kamis 25 Aug 2022 19:56 WIB

Mantan Pengawal: Putri Diana Ingin Pindah ke Amerika, tapi tak Bisa Bawa Anak-anaknya

Putri Diana menanggap meninggalkan Inggris akan membuatnya terbebas dari pers.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang pria melihat gambar penghormatan yang ditempatkan di gerbang Istana Kensington di London, Selasa, 31 Agustus 2021, pada peringatan 24 tahun kematian Putri Diana. Dalam bukunya, mantan pengawal menyebut Putri Diana sempat ingin pindah ke AS.
Foto: AP/Matt Dunham
Seorang pria melihat gambar penghormatan yang ditempatkan di gerbang Istana Kensington di London, Selasa, 31 Agustus 2021, pada peringatan 24 tahun kematian Putri Diana. Dalam bukunya, mantan pengawal menyebut Putri Diana sempat ingin pindah ke AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putri Diana ternyata sempat berencana untuk pindah ke Amerika dengan pacarnya Dodi Al-Fayed sebelum kematiannya yang tragis pada 25 tahun silam. Hal itu terungkap lewat penuturan mantan pengawalnya, Lee Sansum.

Sansum merupakan pengawal kerajaan yang menjaga kedua putra Putri Diana saat istri Pangeran Charles itu berlibur di St Tropez pada Juli 1997. Kala itu, Diana menginap di kapal pesiar mewah Jonikal Yacht milik pengusaha Mohammed Al-Fayed.

Baca Juga

Sementara itu, paparazzi mengerumuni kapal itu setiap hari, berusaha mengambil foto kebersamaan Diana dan Dodi. "Pers adalah kutukan dalam hidupnya, ada di mana-mana, tidak hanya di St Tropez," tulis Sansum dalam bukunya Protecting Diana: A Bodyguard's Story yang dirilis pada Selasa (25/8/2022).

Menurut Sansum, Putri Diana pernah berkata bahwa dia merasa tidak bisa melakukan apa-apa selama berada di Inggris. Semua pers di Inggris menyerangnya, tidak peduli apa pun yang telah ia lakukan.

"Kemudian dia mengatakan kepada saya, 'Saya ingin pergi ke AS dan tinggal di sana sehingga saya dapat melepaskan diri dari itu semua. Setidaknya di Amerika mereka menyukai saya dan akan membiarkan saya sendiri'," kata Sansum.

Sansum teringat pernah bertanya kepada Putri Diana mengenai kemungkinan Pangeran William yang saat itu berusia 15 tahun dan Pangeran Harry 12 tahun akan ikut bersamanya. Diana menjelaskan bahwa dia tidak akan pernah diizinkan untuk membawa kedua putranya.

Tampaknya, menurut Sansum, Putri Diana menganggap bahwa meninggalkan putra-putranya adalah sebagai bentuk pengorbanan yang pada akhirnya akan menyelamatkan semua pihak.

"Bisa dikatakan bahwa Diana adalah ibu yang luar biasa, sangat mencintai dan memperhatikan kedua putranya, tetapi sepertinya dia harus meninggalkan mereka berdua di Inggris untuk melarikan diri dari pers, yang memburunya tanpa henti setiap hari dalam hidupnya,” tulis Sansum.

Akhirnya, beberapa hari setelah liburan, Diana kabarnya tiba-tiba mengumumkan bahwa dia pergi untuk memberi tahu pers yang mengintainya bahwa dia akan meninggalkan Inggris untuk selamanya. Saat itu, ia kesal karena kuntitan pers menimbulkan kerja ekstra untuk detail keamanannya. Menurut buku itu, Diana memang keluar untuk berbicara dengan pers, tetapi akhirnya tidak mengatakan apa-apa tentang rencananya.

"Saya dapat memberi tahu kalian bahwa saya menghabiskan 10 hari dekat dengannya, dan dia adalah salah satu orang paling seimbang yang pernah saya temui," tulis Sansum dalam bukunya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement