Jumat 26 Aug 2022 09:26 WIB

Petinggi Barcelona Paham Klubnya Bergabung di Grup Neraka Liga Champions

Jordi Cruyff mengakui Barcelona mungkin berada di grup yang sulit.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih dan mantan pemain Pantai Gading Yaya Toure menunjukkan nama Barcelona saat pengundian fase grup Liga Champions di Istanbul, Turki, Kamis, 25 Agustus 2022.
Foto: AP/Emrah Gurel
Pelatih dan mantan pemain Pantai Gading Yaya Toure menunjukkan nama Barcelona saat pengundian fase grup Liga Champions di Istanbul, Turki, Kamis, 25 Agustus 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Wakil Presiden Barcelona Rafael Yuste mengomentari hasil undian grup Liga Champions musim 2022/2023. La Blaugrana tergabung di Grup C yang terbilang grup neraka karena dihuni Barcelona, Bayern Muenchen, Inter Milan, dan Viktoria Plzen.

Barcelona sangat membutuhkan hasil hingga tahap akhir Liga Champions untuk menjawab pengeluaran besar yang dilakukan pada bursa transfer musim panas ini. Blaugrana jelas tak akan mudah melewati fase penyisihan karena ada dua tim besar di grupnya, yakni Inter dan Muenchen.

Baca Juga

Kendati demikian, Yuste menegaskan timnya akan menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Ia mengeklaim klub telah memperkuat diri sehingga kekhawatiran bukan sesuatu yang tepat diungkapkan. Melihat kegembiraan dan optimisme pada penggemar, staf, dan pemain maka Barcelona harus optimistis.

Yuste dan direktur olahraga klub Jordi Cruyff hadir ke acara drawing Liga Champions tanpa presiden klub Joan Laporta. CEO Bayern Muenchen Oliver Kahn tersenyum masam ketika mengetahui satu grup dengan Barcelona.

Jordi mengakui Barcelona mungkin berada di grup yang sulit. Ia menggambarkan grup tersebut merupakan grup neraka. “Akan sulit, dengan tim yang kuat dan penting, sekelompok kematian harus dinikmati dan menderita,” katanya dilansir dari Football Espana, Jumat (26/8/2022).

Namun hasil ini tentu menjadi ujian sesungguhnya bagi Xavi Hernandez sebagai pelatih. Jika Barca memulai dengan buruk mungkin akan memunculkan perbedaan pendapat terhadap kemampuan Xavi menangani tim.

Dalam beberapa musim terakhir, Barcelona kesulitan melangkah lebih jauh di kompetisi ini. Musim lalu, Sergio Busquets dan kawan-kawan gagal lolos dari fase grup karena finis di posisi ketiga klasemen akhir Grup E. Saat itu, Barca bergabung dengan Bayern Muenchen, Benfica, dan Dynamo Kiev.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement