REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pfizer mengumumkan pada Kamis (25/8/2022) mengumumkan hasil uji klinis Fase 3 kandidat vaksinnya untuk respiratory syncytial virus (RSV). Menurut perusahaan farmasi yang berbasis di New York, AS itu, kandidat vaksinnya efektif lebih dari 85 persen dalam mencegah penyakit saluran pernapasan bagian bawah pada orang dewasa yang lebih tua.
Temuan tersebut didapat dari uji coba yang melibatkan peserta berusia 60 tahun ke atas. Vaksin yang diteliti menargetkan strain virus A dan B, menjadikannya vaksin bivalen.
"Kami senang bahwa kandidat vaksin RSV bivalen pertama, RSVpreF, terbukti manjur dalam uji klinis kami terhadap penyakit ini, yang dikaitkan dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi pada orang dewasa yang lebih tua," ujar Dr Annaliesa Anderson selaku wakil presiden senior dan kepala petugas ilmiah untuk penelitian dan pengembangan vaksin di Pfizer, seperti dilansir laman ABC News, Jumat (26/8/2022).
RSV adalah virus umum yang memengaruhi paru-paru dan saluran pernapasan. Infeksi virus ini biasanya menyebabkan gejala ringan seperti pilek, tetapi terkadang dapat menyebabkan kondisi serius.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, kebanyakan orang pulih dalam satu atau dua pekan. Meski begitu, virus ini bisa berbahaya, terutama pada bayi dan orang dewasa yang lebih tua.
Setiap tahun, diperkirakan 177 ribu orang dewasa yang lebih tua dirawat di rumah sakit dengan RSV di seluruh Amerika Serikat dan 14 ribu di antaranya meninggal. Virus ini adalah penyebab paling umum dari bronkiolitis dan pneumonia pada anak-anak di bawah usia satu tahun di AS. Saat ini, belum ada vaksin yang disetujui untuk RSV.