Ahad 28 Aug 2022 13:30 WIB

Tanda Kekuasaan Allah di Segala Jenis Tanaman

Alquran mengingatkan bahwa ada tanda kekuasaan Allah SWT di tanaman.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Alquran mengingatkan bahwa ada tanda kekuasaan Allah SWT. Foto ilustrasi:   Debu vulkanik letusan Gunung Semeru menempel pada bunga mawar yang berada di halaman rumah warga di Curah Koboan, Pronojiwo, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021). Lahan pertanian di kawasan tersebut rusak dan gagal panen akibat letusan Gunung Semeru.
Foto: Antara/Umarul Faruq
Alquran mengingatkan bahwa ada tanda kekuasaan Allah SWT. Foto ilustrasi: Debu vulkanik letusan Gunung Semeru menempel pada bunga mawar yang berada di halaman rumah warga di Curah Koboan, Pronojiwo, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021). Lahan pertanian di kawasan tersebut rusak dan gagal panen akibat letusan Gunung Semeru.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Alquran mengingatkan bahwa ada tanda kekuasaan Allah SWT di segala jenis tanaman dan tumbuhan yang baik. Jika manusia memperhatikan, merenungkan dan mencoba memahaminya akan nampak tanda kekuasaan Allah SWT di sana. Hal ini dijelaskan dalam Surah Asy-Syuara ayat 7 sampai 9 dan tafsirnya

اَوَلَمْ يَرَوْا اِلَى الْاَرْضِ كَمْ اَنْۢبَتْنَا فِيْهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍ كَرِيْمٍ

Baca Juga

اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةًۗ وَمَا كَانَ اَكْثَرُهُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

وَاِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ

Apakah mereka tidak memperhatikan bumi, betapa banyak Kami telah menumbuhkan di sana segala jenis (tanaman) yang tumbuh baik? Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang benar-benar Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. (QS Asy-Syuara: 7-9)

Menurut Tafsir Kementerian Agama, pada tiga ayat ini, Allah mencela orang-orang kafir yang tidak mau mempergunakan akal pikiran mereka untuk memperhatikan bahwa apa yang terjadi di alam ini menunjukkan kekuasaan Allah. Seandainya mereka mau memikirkan dan merenungkan ciptaan Allah, tentu mereka akan menjadi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Sehingga mereka tidak akan lagi menyembah berhala yang tidak dapat memberikan manfaat sedikitpun dan tidak pula menolak bahaya dan kemudaratan, baik bagi dirinya sendiri maupun para penyembahnya.

Orang kafir itu memang tidak memperhatikan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang beraneka warna, masing-masing mempunyai kekhususan sendiri baik daun, bunga, dan buahnya. Padahal semuanya tumbuh di tanah yang sejenis dan diairi dengan air yang sama, tetapi menghasilkan buah-buahan yang berlainan bentuk, warna, dan rasanya. Tidakkah yang demikian itu menunjukkan kekuasaan dan kebijaksanaan Pencipta-Nya?

Namun kalau hati sudah tertutup perasaan sombong dan takabur, pikiran sudah dipengaruhi oleh ketamakan untuk memperoleh pangkat, kedudukan, dan kekayaan, maka tertutuplah semua jalan untuk mencapai kebenaran. Apa saja yang bertentangan dengan kemauan mereka semuanya jahat dan jelek dalam pandangan mereka. Inilah faktor-faktor yang memalingkan mereka dari berpikir dan merenungkan kekuasaan Allah.

Oleh karena itu, kebanyakan mereka tetap dalam keingkaran, kekafiran, dan selalu menantang risalah dan kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Mereka selalu mengingkari hari Kiamat, hari kebangkitan, dan hari perhitungan, karena tidak mau memikirkannya.

Mereka hanya mau bersenang-senang saja di dunia ini, sehingga merasa tidak ada gunanya memikirkan bagaimana keadaan sesudah mati. Menurut mereka, jasad yang mati itu pasti hancur menjadi tanah dan tidak akan kembali.

Sebenarnya Allah kuasa untuk menghancurkan mereka dengan berbagai macam cara seperti Allah menghancurkan umat-umat dahulu yang durhaka. Ada yang dihancurkan dengan topan dan banjir besar, ada yang dimusnahkan dengan gempa yang dahsyat, dan ada pula dengan suara keras yang mengguntur.

Namun demikian, Allah mempunyai sifat rahmat dan kasih sayang. Oleh sebab itu, Allah tidak menimpakan kepada kaum musyrik Makah siksa azab yang ditimpakan kepada umat-umat terdahulu, dengan harapan mungkin ada di antara orang-orang kafir yang membangkang dan menantang itu atau anak cucunya yang akan beriman.

Alquran menyatakan bahwa semua benda mati dan makhluk hidup di alam semesta ini diciptakan berpasang-pasangan. Dalam ayat di atas dicontohkan mengenai tumbuhan. Namun demikian, sebenarnya konsep berpasangan tidak saja hanya pada tumbuhan, tetapi di hampir semua ciptaannya.

Dalam Alquran dinyatakan, "Maha Suci Dia yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (QS Yasin: 36).

"Segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah)." (Az-Zariyat: 49).

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement