Selasa 30 Aug 2022 03:35 WIB

ASDP Gandeng INKA Kerja Sama Fasilitas Kapal dan Pelabuhan

ASDP telah memulai penggunaan kendaraan listrik di wilayah pelabuhan Merak-Bakauheni.

Red: Nidia Zuraya
Sejumlah kapal Ferry yang hendak berlabuh berada di kawasan Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Sejumlah kapal Ferry yang hendak berlabuh berada di kawasan Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA secara resmi menyepakati kerja sama dalam konstruksi fasilitas kapal dan pelabuhan demi meningkatkan pelayanan serta mewujudkan layanan Green Port berkelanjutan.

Kerja sama tersebut diresmikan melalui acara penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Kerjasama Konstruksi Fasilitas Kapal dan Pelabuhan yang dilakukan oleh Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi dan Direktur Utama INKA Budi Noviantoro, yang disaksikan secara langsung oleh Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo di Madiun, Jawa Timur, pada Senin (29/8/2022).

Baca Juga

"Kerja sama ini sebagai wujud komitmen ASDP dan INKA yang telah bertransformasi untuk terus mengadopsi bisnis baru transportasi umum yang modern, kandungan konten lokal bermutu tinggi dan tetap ramah lingkungan," kata Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin dalam siaran tertulis di Jakarta, Senin (29/8/2022).

Shelvy mengatakan, kerja sama dengan INKA ini merupakan langkah maju ASDP dalam menghadirkan layanan prima kepada pengguna jasa. Apalagi, PT INKA juga telah konsisten bertransformasi dalam mengadopsi bisnis baru untuk transportasi umum.

Untuk itu, diperlukan upaya peningkatan sarana fasilitas baik di kapal maupun pelabuhan yang secara bersama-sama dapat dikembangkan secara utuh sehingga tercapai integrasi teknologi dalam bidang desain, konstruksi, engineering fasilitas kapal dan pelabuhan.

Ia mengungkapkan, ASDP terus bertransformasi menjadi operator transportasi umum penyeberangan dan pelabuhan yang mengadopsi dan mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan. Sebelumnya, ASDP juga menggandeng PLN dalam kerja sama layanan ALMA yang merupakan kegiatan efisiensi penggunaan BBM dan pemanfaatan energi bersih sebagai sumber energi bagi kapal ketika sandar di pelabuhan.

Selain itu, ASDP juga telah memulai penggunaan kendaraan listrik di wilayah pelabuhan utama Merak dan Bakauheni. Ia menegaskan, ASDP berkomitmen untuk membangun industri penyeberangan dan pelabuhan yang berkelanjutan yang berorientasi pada Sustainable Development Goals (SDGs).

"Kerja sama ini (energi bersih) adalah sebuah keniscayaan yang juga merupakan kepentingan dunia dan ASDP mau berpartisipasi langsung sebagai global corporate citizen yang bertanggung jawab untuk menggunakan produk ramah lingkungan dalam mendukung kelangsungan bisnisnya," ujarnya.

Melengkapi kerja sama, ASDP dan PT INKA Multi Solusi juga sepakat melaksanakan Kerjasama Desain dan Revitalisasi Interior serta Sistem Pendingin Kapal yang Ramah Lingkungan Menuju Zero Impact Global Warning, dan juga telah dilakukan penandatanganan Perjanjian Pekerjaan antara ASDP dan PT INKA Multi Solusi tentang Renovasi Pilot Project Lavatory KMP Portlink III.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pihaknya mengapresiasi dan bangga dengan transformasi INKA yang terus membuat terobosan, khususnya dalam membangun ekosistem industri kendaraan listrik di Indonesia.

Kata dia, industri transportasi meningkat sangat tinggi, sehingga diperlukan kecepatan untuk melakukan scale up industri bus dan kereta api. "BUMN harus jadi katalis eksosistem BUMN dan swasta. Membangun ekosistem yang sehat, dan ini jadi tantangan kita bersama," kata Kartika.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement