REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) menunda peluncuran roket Space Launch System (SLS) dalam program Artemis I karena masalah mesin. SLS merupakan komponen dari program Artemis NASA yang bertujuan mengirim manusia kembali ke bulan pada tahun 2025.
Roket besar tersebut akan membawa kapsul kru Orion untuk membawa astronot pertamanya pada tahun 2024. “Pengontrol peluncuran terus mengevaluasi alasan masalah mesin RS-25 tidak bekerja,” kata NASA dalam sebuah postingan blog. SLS akan lepas landas sekitar pukul 08:33 waktu setempat tetapi dibatalkan setelah NASA memutuskan itu tidak berhasil diluncurkan.
Dilansir The Verge, Selasa (30/8/2022), ilmuwan NASA menentukan mesin nomor tiga tidak dapat mencapai kisaran suhu yang sesuai untuk memungkinkan peluncuran. Oleh karena itu, NASA kembali melakukan upaya berikutnya pada Jumat 2 September sekitar pukul 12:48 waktu setempat. Jika peluncuran tersebut berhasil, misi akan berlangsung selama 39 hari yang berakhir pada 11 Oktober. Namun, jika tidak berhasil, upaya kembali dilakukan pada Senin 5 September.
Setelah SLS diluncurkan dari Vehicle Assembly Building (VAB), ada batas waktu 20 hari untuk sistem terminasi penerbangan sebelum harus diuji lagi. Artinya, roket harus kembali diluncurkan dalam waktu 20 hari sejak diluncurkan atau harus dikembalikan ke VAB agar sistem penghentian penerbangan dapat diperiksa kembali. Pengujian itu membutuhkan waktu sehingga jika SLS dipaksa untuk kembali ke VAB setelah diluncurkan pada Agustus, kemungkinan tidak akan siap untuk terbang hingga akhir Oktober.
Pada tahun 2025, NASA berencana meluncurkan pendaratan berawak pertama di bulan sejak misi Apollo 17 pada 1972. Pendaratan ini akan mencakup wanita pertama yang berjalan di Bulan.