Kamis 01 Sep 2022 08:54 WIB

Tidak Ada Angkot di Pusat Kota, Mungkinkah?

Angkot nantinya akan jadi feeder saja di batas pinggiran kota.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Supir Angkutan Kota (Angkot) turun dari mobilnya di Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bogor. Pemkot menargetakan, angkot tidak lagi beroperasi di dalam kota.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Supir Angkutan Kota (Angkot) turun dari mobilnya di Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bogor. Pemkot menargetakan, angkot tidak lagi beroperasi di dalam kota.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus melakukan penataan transportasi. Dalam target jangka panjang, angkutan kota (angkot) nantinya ditiadakan di pusat kota dan digantikan Biskita Transpakuan serta sistem perkeretaapian perkotaan trem.

“Angkot nantinya akan jadi feeder saja di batas pinggiran kota. Di pusat kota tidak ada lagi. Di pusat kota dilayani biskita dan trem,” kata Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, Rabu (31/8).

Bima Arya menegaskan, perencanaan dan pengembangan trem baru dilakukan pada satu koridor. Nantinya, akan ada empat koridor trem yang akan beroperasi di Kota Bogor.

Menurutnya, perencanaan dan pengembangan trem akan menempuh jangka waktu yang panjang. Namun, harus dilakukan dari sekarang. 

Dia memperkirakan, trem akan rampung dalam lima hingga 15 tahun yang akan datang. Dia pun memberi contoh pada realisasi Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta yang membutuhkan waktu bertahun-tahun.

“Jadi sekali lagi di masa depan di pusat kota tidak ada angkot lagi. Angkot menjadi ferder kemudian biskita menjadi transporasi utama, akan terus ditambah. Begitu juga trem,” pungkasnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement