Kamis 01 Sep 2022 14:29 WIB

Bawa Simbol Anti-Muslim di Parade New Jersey, Asosiasi Bisnis India Minta Maaf

Buldoser adalah simbol intimidasi dan dukungan terhadap Muslim di India.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Sebuah buldoser menghancurkan rumah milik Muslim di Prayagraj, Uttar Pradesh, India, Ahad (12/6/2022). Rumah yang dihancurkan milik Muslim yang ikut unjuk rasa penghinaan Nabi Muhammad. Bawa Simbol Anti-Muslim di Parade New Jersey, Asosiasi Bisnis India Minta Maaf
Foto:

"Parade kita tidak boleh tentang politik dan tidak boleh menyertakan simbol-simbol pemecah belah yang terang-terangan ini," tambahnya.

Muslim India di seluruh negeri telah marah selama dua pekan terakhir setelah rekaman video muncul yang menunjukkan masuknya buldoser pada rapat umum merayakan Hari Kemerdekaan India ke-75.

Simbol intimidasi

Menanggapi surat itu, Direktur Eksekutif Dewan Hubungan Islam Amerika cabang New Jersey (CAIR-NJ) Salaedin Maksut memuji Wali Kota McCormac dari Woodbridge karena menganggap serius keprihatinan komunitas Muslim dan meminta IBA untuk mengeluarkan pernyataan ini kepada publik.

"Buldoser adalah simbol intimidasi dan dukungan terhadap penindasan minoritas di India. Simbol kebencian seperti itu tidak memiliki tempat di jalan-jalan kami," kata Maksut dalam sebuah pernyataan.

"Kami mengakui permintaan maaf IBA mengakui kesalahan mereka sendiri, yang merupakan langkah penting untuk membuat parade masa depan mewakili diaspora India yang mencakup Muslim, Kristen, Syiah, Dalit, dan Suku," tuturnya.

Sejarawan Asia Selatan yang berbasis di New Jersey Audrey Truschke menggambarkan surat permintaan maaf itu sebagai momen yang penting. "Sebuah kelompok yang terhubung dengan Sangh telah dipaksa untuk meminta maaf atas tampilan anti-Muslim yang penuh kebencian. Itu besar. Kami baru di awal mendidik orang-orang tentang kebencian Hindutva di New Jersey. Mari kita mulai bekerja," katanya.

Permintaan maaf IBA datang beberapa hari setelah kelompok itu mengatakan tidak akan meminta maaf atas insiden itu karena merasa tidak melakukan kesalahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement