Jumat 02 Sep 2022 14:02 WIB

Kader PPP Laporkan Suharso ke Bareskrim Polri

Suharso dilaporkan terkait pernyataan mengenai kiai amplop.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Indira Rezkisari
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay/YU
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang tergabung dalam "Tim Advokat Penyelamatan PPP" melaporkan Ketua Umum Suharso Monorfa ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Suharso dianggap telah menghina kiai menyusul pernyataannya beberapa waktu lalu.

"Kami telah menyampaikan laporan ke Bareskrim Polri, apa yang menjadi materi pengarahan Suharso ketika pembekalan di KPK terkait kiai amplop," kata perwakilan Tim Advokat Penyelamatan PPP, Hadrowi dalam keterangan, Jumat (2/9/2022)

Baca Juga

Laporan tersebut dilayangkan Hadrowi pada Kamis (1/9/2022) ke Bareskrim Polri. Dia mengaku masih terus menunggu perkembangan dari Bareskrim Polri dan akan mengawal perjalanan laporan tersebut.

Laporan dilakukan berkaitan dengan ucapan Suharso terkait kiai yang disampaikan saat pembekalan yang dia berikan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu. Sebelumnya, Suharso Monoarfa juga telah dilaporkan oleh sekelompok orang dari Pecinta Kiai (Peci) Nusantara ke Bareskrim Polri.

Sementara di daerah, Suharso juga dilaporkan ke Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) oleh kalangan generasi muda dari Santri Nusantara. Laporannya masih sama, yaitu terkait kebencian atau penghinaan terhadap suatu agama atau golongan di muka umum. Laporannya masuk ke dalam Pasal 156 dan 156 A Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Selain dilaporkan ke pihak berwajib, akibat ucapannya yang dinilai menghina kiai, Suharso juga didesak mundur oleh Majelis PPP. Suharso Monoarfa menyampaikan permohonan maafnya terkait polemik pidatonya yang menyinggung 'amplop kiai'. Dia mengaku tidak memiliki keinginan untuk melecehkan kiai.

"Tapi itu sama sekali tidak ada keinginan saya untuk kemudian melecehkan kiai yang saya hormati. Ya nggak mungkin lah karena PPP ini kan didirikan dan pondasinya adalah oleh para kiai oleh para ulama-ulama. Jadi nggak mungkin," katanya.

Suharso menilai masalah ini hanya merupakan kesalahpahaman saja dan tak menjadi konflik di PPP. Dia mengaku sudah menjelaskan isi pidatonya itu secara internal. Menurutnya, pidato yang disampaikannya tersebut sesuai dengan konteks acara. Pidato tersebut dalam rangka edukasi untuk membangun budaya politik yang cerdas dan berintegritas.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement