Kamis 08 Sep 2022 01:55 WIB

Pengaruh Seni Islam di Balik Desain Perhiasan Mewah Cartier

Karya seni dan arsitektur Islam menjadi rujukan para desainer Cartier.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Produsen perhiasan hingga jam mewah Cartier mengadakan pameran unik di Dallas Museum of Art (DMA), Amerika Serikat. Desainer Cartier mengadaptasi bentuk dan teknik dari seni, arsitektur, dan perhiasan Islam.
Foto: John Smith / Courtesy of Dallas Museum of Art
Produsen perhiasan hingga jam mewah Cartier mengadakan pameran unik di Dallas Museum of Art (DMA), Amerika Serikat. Desainer Cartier mengadaptasi bentuk dan teknik dari seni, arsitektur, dan perhiasan Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, DALLAS -- Produsen perhiasan hingga jam mewah Cartier mengadakan pameran unik di Dallas Museum of Art (DMA), Amerika Serikat. Agenda ini menyatukan lebih dari 400 objek dari arsipnya, serta pinjaman dari berbagai lembaga budaya lainnya.

Namun yang paling memukau pengunjung adalah bagian Cartier and Islamic Art: In Search of Modernity, yang dipajang di DMA hingga 18 September 2022. Pameran ini berfokus pada pengaruh berkelanjutan seni Islam di rumah perhiasan, memamerkan karya-karya seni indah yang dibuat dengan batu mulia (seperti berlian, rubi, dan pirus) dan logam (seperti platinum dan emas) di samping artefak Islam.

Baca Juga

Pameran tersebut, kata rumah itu, mensurvei bagaimana para desainer Cartier mengadaptasi bentuk dan teknik dari seni, arsitektur, dan perhiasan Islam. Serta bahan-bahan dari India, Iran dan tanah Arab, mensintesiskannya menjadi bahasa gaya modern yang dapat dikenali yang unik untuk Maison Cartier.

“Belum pernah ada pameran sedetail dan tepat dalam mempelajari proses kreatif di Cartier," kata Direktur Citra, Gaya, dan Warisan Merek Pierre Rainero kepada New York Times, dilansir dari Turkish Radio and Television (TRT World), Selasa (6/9/2022).