REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Perwakilan dari Taiwan akan menghadiri pemakaman kenegaraan mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe. Namun, pemerintah masih mendiskusikan nama pejabat yang akan diutus untuk menghadiri pemakaman tersebut.
Wakil Presiden Taiwan William Lai menghadiri pemakaman pribadi Abe kurang dari seminggu kemudian dalam kapasitas pribadi sebagai temannya. Kehadiran itu terjadi meskipun perjalanan itu masih menimbulkan keluhan diplomatik dari Beijing yang memandang pulau itu sebagai wilayahnya sendiri.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan Joanne Ou mengatakan pihaknya sudah menerima pemberitahuan dari pihak Jepang tentang pemakaman kenegaraan pada 27 September.
"Mengenai calon personel kami untuk menghadiri pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri Abe, kami masih membahas dan merencanakannya," katanya.
Ou mengatakan, Taiwan berhubungan dekat dengan Jepang dan akan membuat pengumuman pada waktu yang tepat setelah menyelesaikan rencana yang relevan. Namun ia tidak menjelaskan lebih lanjut.
Wakil Presiden AS Kamala Harris juga akan menghadiri pemakaman. Kedatangan Harris berpotensi memberi kesempatan kepada siapa pun yang dikirim Taiwan untuk berinteraksi dengannya.
Pada Januari, Harris dan Lai melakukan percakapan singkat pada pelantikan presiden baru Honduras di Tegucigalpa, sebuah pertemuan langka yang sangat simbolis dan memicu kemarahan di Beijing. Abe, yang ditembak mati pada kampanye, adalah tokoh populer di Taiwan atas dukungannya untuk pulau itu, meskipun Jepang, seperti kebanyakan negara, memiliki hubungan diplomatik formal dengan Beijing, bukan Taipei.