Rabu 14 Sep 2022 16:55 WIB

Penerbangan Terakhir Ratu Elizabeth II Jadi Penerbangan yang Paling Banyak Dilacak

Lebih dari 5 juta orang memantau penerbangan jenazah Ratu Elizabeth II dari Edinburgh

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Orang-orang berkumpul di dekat Marble Arch saat State Hearse membawa peti mati Ratu Elizabeth II berkendara dari RAF Northolt ke Istana Buckingham di London, Selasa, 13 September 2022. Ratu Elizabeth II, raja terlama yang memerintah Inggris dan batu stabilitas di seluruh sebagian besar abad yang penuh gejolak, meninggal Kamis 8 September 2022, setelah 70 tahun di atas takhta. Dia berusia 96 tahun.
Foto: AP Photo/Felipe Dana
Orang-orang berkumpul di dekat Marble Arch saat State Hearse membawa peti mati Ratu Elizabeth II berkendara dari RAF Northolt ke Istana Buckingham di London, Selasa, 13 September 2022. Ratu Elizabeth II, raja terlama yang memerintah Inggris dan batu stabilitas di seluruh sebagian besar abad yang penuh gejolak, meninggal Kamis 8 September 2022, setelah 70 tahun di atas takhta. Dia berusia 96 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lebih dari 5 juta orang memantau penerbangan jenazah Ratu Elizabeth II dari Edinburgh ke London pada Selasa (13/9/2022). Perjalanan ini menjadi penerbangan yang paling banyak dilacak dalam sejarah.

Situs web pelacakan penerbangan Flightradar24 mengatakan, total 4,79 juta orang memantau penerbangan tersebut secara online. Sementara seperempat juta orang lainnya menonton di saluran YouTube. Jutaan orang mengikuti dan memantau penerbangan Boeing C17A Globemaster sejak pesawat itu menyalakan transpondernya di bandara Edinburgh.

“Tujuh puluh tahun setelah penerbangan pertamanya sebagai Ratu di BOAC Argonaut 'Atalanta,' penerbangan terakhir Ratu Elizabeth II adalah penerbangan yang paling banyak dilacak dalam sejarah Flightradar24,” kata Direktur Komunikasi Flightradar24 dalam email.

Ratu Elizabeth II meninggal di Balmoral, Skotlandia pada 8 September karena kondisi kesehatannya sudah menurun. Pemakaman ratu akan berlangsung pada 19 September.

Flightradar24 mengatakan, jumlah orang yang memantau penerbangan terakhir Elizabeth mencapai rekor dua kali lipat dari sebelumnya, yaitu ketika Ketua Hoise of Representative Amerika Serikat, Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan pada Agustus lalu. Saat itu jumlah orang yang memantau penerbangan Pelosi mencapai 2,2 juta.

Pada Rabu (14/9/2022), peti jenazah ratu akan dibawa dengan kereta meriam sebagai bagian dari prosesi militer besar untuk disemayamkan Westminster Hall hingga pemakaman tanggal 19 September.

Raja Charles III bersama dengan saudara perempuannya Anne dan saudara laki-lakinya Andrew dan Edward berdiam di sisi peti jenazah ratu selama 10 menit pada Senin (12/9/2022) di Katedral St Giles, Edinburgh. Mereka berdiri dengan kepala tertunduk, di empat sisi peti jenazah, sementara anggota masyarakat diizinkan untuk memberikan penghormatan.  

"Saya berada di katedral bersama Ratu Elizabeth, yang telah saya hormati sepanjang hidup saya," kata seorang pelayat, Marie Claire Cross (55 tahun).

Elizabeth tercatat sebagai raja terlama setelah naik takhta selama 70 tahun. Kematian Elizabeth membuat Inggris dan dunia berduka. Puluhan ribu pelayat berkumpul di Skotlandia. Sementara itu di London, sebagian besar orang telah meninggalkan bunga dan pesan di halaman taman kerajaan.

Pangeran Charles, anak pertama Elizabeth secara otomatis menjadi raja Inggris dan 14 kerajaan lainnya termasuk Australia, Kanada, Jamaika dan Selandia Baru. Charles sedang melakukan perjalanan ke empat wilayah Inggris sebelum pemakaman. Charles mengunjungi Irlandia Utara pada Selasa (13/9/2022) untuk bertemu politisi senior dan pemimpin agama. Charles juga menghadiri kebaktian di Katedral St Anne sebelum kembali ke London.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement