Kamis 15 Sep 2022 00:35 WIB

Komisi I Tegaskan Tetap Jalankan Pengawasan ke TNI AD

Hadirnya video tersebut tetap membuat pihaknya terus melakukan pengawasan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari.
Foto: DPR
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari menanggapi, beredarnya video Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, yang terlihat marah  kepada anggota Komisi I Effendi Simbolon. Menurutnya, hadirnya video tersebut tetap membuat pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap TNI Angkatan Darat (AD).

"Ya tetap dilakukan, fungsi DPR kan pengawasan," ujar Kharis di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (14/9).

Dalam video tersebut, Dudung meminta, Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) tak takut dan bertindak. Bahkan, dia menyebu,t Effendi sebagai anggota Komisi I yang tak memiliki pengaruh.

Ditanya, apakah video tersebut merupakan bentuk sikap TNI AD yang antikritik? Ia menilai, tidak. "Tidak, tidak (antikritik)," singkat Kharis.

Kendati demikian, dia meminta, agar permasalahan antara Dudung dengan Effendi tak perlu diperpanjang lagi. Mengingat, Effendi telah menyampaikan permintaan maafnya kepada Dudung dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

"Saya kira kan sudah ada permintaan maaf dari Pak Effendi, selesailah, sudahlah. Kita anggap selesailah, udah, tidak usah diperpanjang," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Diketahui, beredar cuplikan video rapat berisi pernyataan dari Dudung. Dalam rekaman berdurasi 2.51 menit tersebut, dia memberi perintah agar prajurit TNI AD bergerak untuk merespons pernyataan anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon.

Salah satu pernyataannya adalah meminta Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) tak takut dan bertindak. Bahkan, dia menyebut, Effendi sebagai anggota Komisi I yang tak memiliki pengaruh.

"Saya tidak lihat ada letkol, kolonel, ngomong, bintang 1, bintang 2 ngomong, bergejolak gitu loh. Tidak ada yang saya lihat itu, diam-diam saja dan dia pun akhirnya merasa benar," ujar Dudung dalam video yang dilihat Republika.

"Saya tekankan lagi, tidak ada lagi pengkondisian dari Effendi Simbolon untuk minta-minta ke wilayah. Tidak usah takut kita, kalian tidak usah takut, tidak berpengaruh, Komisi I itu tidak berpengaruh ya, dia kerjanya hanya minta," sambungnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement