Kamis 15 Sep 2022 05:15 WIB

Mufti Trakia Kritik Minimnya Pendidikan Berkualitas di Wilayahnya

Mufti menilai pendidikan yang diberikan tidak memadai.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Muslim Turki di Yunani
Foto: lovehabibi.com
Muslim Turki di Yunani

REPUBLIKA.CO.ID, ISKECE -- Mufti yang baru terpilih dari minoritas Turki di di wilayah Trakia Barat Yunani, Mustafa Trampa mengkritik pola pikir dibalik pendidikan Turki yang tidak memadai di wilayah tersebut.

"Khususnya pendidikan Turki sangat terpukul. Jam pelajaran untuk bahasa Turki secara bertahap dipersingkat, kami melihat pendidikan yang diberikan tidak memadai dalam pengertian ini dan pemahaman yang menyebabkan ketidakcukupan ini," kata Mustafa Trampa, yang terpilih sebagai mufti baru untuk Iskece pada 9 September, dilansir dari laman Anadolu Agency pada Rabu (14/9/2022).

Baca Juga

Dia menyerukan pihak berwenang untuk bertindak sensitif pada pendidikan. Trampa mengatakan anak-anak minoritas Muslim Turki berhak mendapatkan pendidikan berkualitas, sama seperti setiap anak di seluruh dunia.

"Di dunia yang mengglobal, ada banyak faktor yang berdampak negatif pada orang, pemuda, dan anak-anak," ucap Trampa, tentang masalah sosial minoritas Turki di Trakia Barat, sebuah daerah dengan populasi etnis Turki yang besar.

"Ada berbagai budaya yang menyesatkan orang dan membawa orang ke jalan yang buruk. Anda dapat dengan mudah menjangkau mereka melalui media sosial. Budaya ini bertentangan dengan nilai-nilai inti Anda. Untuk mencegah masalah ini, kami akan bekerja untuk keluarga dan kaum muda," lanjutnya.

Dia mengatakan, pejabat agama di masjid-masjid yang berafiliasi dengan lembaga mufti memberikan layanan yang begitu baik. Kemudian menambahkan bahwa mereka akan terus bekerja untuk memecahkan masalah masyarakat di setiap daerah.

Adapun pemilihan mufti, di mana Trampa dan Mustafa Kamo adalah kandidat, diadakan pada 9 September. Pemilihan dengan pemungutan suara dilakukan dengan mengacungkan tangan di masjid-masjid di Iskece.

Trampa mendapat 4.750 suara versus 2.570 untuk Kamo. Trampa memenangkan pemilihan setelah Ahmet Mete, mufti terpilih Iskece, meninggal pada 14 Juli, menjadikannya mufti terpilih ketiga Iskece.

Adapun wilayah Trakia Barat Yunani merupakan rumah bagi sekitar 150 ribu Muslim Turki, yang haknya untuk memilih pemimpin agama mereka sendiri, mendirikan asosiasi Turki, dan memiliki sekolah sendiri telah ditolak oleh Athena, yang melanggar perintah pengadilan Eropa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement