Sabtu 17 Sep 2022 01:32 WIB

Keluarga Terduga Bjorka di Madiun Memohon Maaf

Pihak keluarga kaget, MAH yang pendiam dan agamis ditetapkan sebagai tersangka.

Hacker bernama Bjorka membagikan data para pejabat RI.
Foto: Tangkapan layar
Hacker bernama Bjorka membagikan data para pejabat RI.

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Pihak keluarga dari MAH, pemuda asal Kabupaten Madiun, Jawa Timur, yang telah berstatus tersangka kasus peretasan terkait Bjorka meminta maaf kepada publik atas hal yang dilakukan oleh yang bersangkutan. MAH pada Jumat (16/9/2022) ditetapkan sebagai tersangka namun tidak ditahan oleh pihak Mabes Polri.

"Kami mewakili keluarga memohon maaf kalau Agung ada salah. Mungkin, ketik-ketik terlalu atau tidak sengaja. Saya selaku perwakilan keluarga, mohon maaf kepada semuanya," ujar ayah dari MAH, Jumanto di Madiun, Jumat.

Baca Juga

Mengenai penetapan status anaknya sebagai tersangka yang membantu dalam kasus peretas Bjorka, Jumanto dan keluarga mengaku kaget. Sebab, MAH selama ini dikenal sebagai anak yang pendiam dan agamis.

"Kaget saja. Selama ini anaknya tidak pernah ke mana-mana, bahkan luar kota. Tiba-tiba kemarin dibawa dan sekarang ini ditetapkan tersangka," ujar dia.

MAH (21) warga Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun diamankan polisi pada Rabu (14/9/2022) malam terkait kasus kebocoran data pemerintahan oleh peretas Bjorka. Pada Jumat, Polri telah menetapkan pemuda lulusan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kembangsawit, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun itu, sebagai tersangka.

"MAH statusnya tersangka dan saat ini sedang diproses oleh Timsus," kata Juru Bicara Divisi Humas Polri Kombes Polisi Ade Yaya Suryana di Mabes Polri, Jakarta.

Meski telah ditetapkan tersangka, MAH tidak dilakukan penahanan oleh Tim Khusus (Timsus) yang dibentuk oleh pemerintah yang terdiri dari beberapa lembaga yakni Polri, Kemenko Polhukam, Kominfo, BSSN, dan BIN. Dari hasil pendalaman yang dilakukan, ia diketahui terlibat dengan peretas Bjorka.

Di mana, MAH berperan sebagai penyedia kanal (akun) Telegram dengan "Bjorkanizem" yang digunakan untuk mengunggah unggahan milik Bjorka yang ada di website (laman). Dari hasil pemeriksaan, tersangka MAH pernah mengunggah sebanyak tiga kali di akun telegram Bjorkanizem, yakni tanggal 8 September 2022 dengan tulisan "Stop being idiot".

Kemudian unggahan tanggal 9 September dengan tulisan "The next leak will come from the president of Indonesia". Tanggal 10 September 2022 mengunggah, "To support people who are struggling by holding demonstration in indonesia regarding the price fuel oil. I will publish my pertamina database soo".

"Adapun motifnya membantu Bjorka agar terkenal dan dapat uang," ucap Ade.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement